Ragam

PT. KPC Kembali Meraih Penghargaan Tingkat ASEAN

179
×

PT. KPC Kembali Meraih Penghargaan Tingkat ASEAN

Sebarkan artikel ini
Plt. Dirjen Binawasnaker dan K3 Ir. Maruli A. Hasoloan (kiri) memberikan piala kepada Eddie Junianto Subari, Direktur KPC (kanan).
Plt. Dirjen Binawasnaker dan K3 Ir. Maruli A. Hasoloan (kiri) memberikan piala kepada Eddie Junianto Subari, Direktur KPC (kanan).

SANGATTA, Program Pencegahan dan Penanggulangan HIV-AIDS (P2HIV-AIDS) PT Kaltim Prima Coal (KPC), kembali meraih penghargaan dari lembaga lain. Kali ini diberikan oleh ASEAN Business Coalition on AIDS (ABCA), yang diberikan pada acara 1st ASEAN Red Ribbon for Outstanding Workplace (ARROW) Award, Rabu (14/9) lalu di Bogor, Jawa Barat. Piagam penghargaan ditandatangani oleh Menteri Tenaga Kerja dan Trasnmigrasi RI, H.E.M. Hanif Dhakiri dan Sekertaris Jenderal ASEAN H.E. Le Luong Minh.

Penghargaan Tropi diberikan Plt. Dirjen Binawasnaker dan K3 Ir. Maruli A. Hasoloan mewakili Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi sedangkan Sertifikat diberikan oleh Deputy Secretary-General for ASEAN Socio-Cultural Community (ASCC) H.E. Vongthep Arthakaivalvatee, yang diterima oleh Direktur KPC Eddie Junianto Subari. KPC menerima penghargaan ini bersama lima perusahaan di sejumlah Negara ASEAN, antara lain Brunei Darussalam, Malaysia, Thailand, Filiphina dan Kamboja.

Koordinator ASEAN Business Coalition on AIDS (ABCA) Ramdani Sirait dalam sambutannya mengatakan,keenam perusahaan tersebut dinilai mampu menjalankan program penanggulangan HIV-AIDS di dunia kerja melalui langkah pencegahan, edukasi dan penanganan.

Lebih lanjut menurut Ramdani, keenam perusahaan yang meraih penghargaan dijadikan best practice dalam menjalankan program P2HIV-AIDS di Negara masing-masing. “Perusahaan-perusahaan ini sudah memiliki program yang komprehensif, mulai dari manajemen, komitmen anggaran dan mitra kolaborasi,” ujar Ramdani.

Sementara digelarnya ajang ARROW menurut Ramdani, sebagai salah satu antisipasi terhadap pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). “Jangan sampai pertukaran tenaga kerja juga menjadi pertukaran penyakit,” katanya.

Sementara itu Haryadi Wardono, Manager Occupational Safety and Health (OSH) mengatakan setelah menerima penghargaan, pada acara ARROW AWARD pertama ini, KPC didaulat menjadi pembicara pertama pada sesi Rapat Kerja ABCA. Saat itu, Haryadi sendiri tampil mempresentasikan program P2HIV-AIDS yang telah dijalankan KPC, sejak 10 tahun lalu, dari tahun 2006 silam.

Di hadapan delegasi Negara-negara ASEAN itu, Haryadi menyampaikan sejarah perjalanan program P2HIV-AIDS di KPC. Ia menceritakan, pada tahun 2006 silam, sudah ada MoU KPC dengan Kementerian Kesehatan, Provinsi Kaltim dan Kabupaten Kutai Timur yang dalam perjalanannya melahirkan Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Kutai Timur.

“Setelah sesi sharing ini, diketahui ternyata hanya KPC yang dapat menunjukkan data telah melakukan VCT/PITC yang mencakup lebih dari 2.000 karyawan tiap tahun selama kurun waktu 2013-2015. Para delegasi Negara ASEAN mengaku terkesan dan mengakui mendapat banyak pelajaran dari program PHIV-AIDS KPC yang lebih maju dari perusahaan-perusahaan Negara ASEAN lainnya,” ujar Haryadi.

Program  P2HIV-AIDS di tempat kerja besutan KPC, telah menerima enam penghargaan Peringkat Platinum dari Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi  RI sejak tahun 2011 silam. Terakhir diberikan oleh Menakertrans H.E.M. Hanif Dhakiri, pada Mei lalu. Selain itu, telah menerima berbagai penghargaan dari Pemprov Kaltim, Pemkab Kutai Timur dan lembaga-lembaga nirlaba Indonesia.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.