WARTAKUTIM.COM, SANGATTA – PT Kaltim Prima Coal (KPC) bersama warga Road 1, RT 27, yang mendiami jalan persimpangan Bengalon-Tanjung Bara, menggelar kegiatan tur tambang di Pit Jupiter, Sangatta, Selasa (14/2). Tur tambang ini merupakan program regular dari Seksi Local Government Relation KPC.
Tur ini dihadiri oleh tokoh masyarakat Singa Gembara, Pj Kepala Desa Singa Gembara, Camat Sangatta Utara, Dinas Lingkungan Hidup Kutai Timur dan sejumlah pihak lainnya. Mereka disambut oleh General Manager External Affair and Sustainable Development (GM ESD) KPC Wawan Setiawan, Acting Manager External Relation Yordhen Ampung, Supervisor External Relation Felly Lung dan pihak Environment serta Mining Services (MS) KPC.
GM ESD Wawan Setiawan mengatakan, Divisi ESD rutin mengajak masyarakat untuk melakukan tur tambang. Tujuannya untuk memastikan warga yang berada di dekat operasional KPC, memahami sistem pengelolaan lingkungan perusahaan dengan baik.
Sebelum menuju lokasi tur, masyarakat berkumpul di Kantor External Relations, di Town Hall. Pada kesempatan itu, mereka mendapatkan penjelasan tentang sistem pengelolaan air di seputaran Pit Jupiter, di dekat Road 1, simpang Bengalon-Tanjung Bara, oleh Yosef Palinggi, Superintendent Monitoring and Compliance, Departemen Environment.
Menurut Yosef, sistem pengelolaan air di Pit Jupiter menggunakan sistem kolam berjenjang. Kolam tangkapan air paling atas adalah kolam Akasia. Pada kolam ini, air diendapkan agar kadar lupurnya berkurang. Keluar dari kolam ini, air diberikan kapur agar jernih.
Keluar dari kolam Akasia, air masuk ke kolam labirin, yakni kolam yang didesain berkelok agar pengendapan lumpur lebih baik lagi. Dari kolam tersebut, menurut Yosef, air masuk ke kolam Azalea untuk pengendapan berikutnya.
“Setelah diendapkan di kolam Azalea, air keluar ke kolam Kenny J. Kolam ini merupakan kolam pemantauan terakhir. Pada kolam ini selalu diukur parameter baku mutu sesuai aturan pemerintah,” ujar Yosef.
Andi Padang, salah satu tokoh masyarakat RT 27 mengatakan, apa yang dilakukan KPC sangat bagus, mengingat tidak semua masyarakat memahami sistem penambangan perusahaan. “Kami sudah melihat beberapa pond (kolam) yang sudah terorganisir dengan bagus, dengan kedap air yang bagus,” ujar Andi Padang usai tur ke kolam tambang KPC.
Masalah warga RT 27 menurut Padang adalah, jika terjadi hujan mereka selalu kebanjiran, sementara saat musim kering mereka kekurangan air. “Kami berharap KPC bisa membantu membangun drainase yang memecahkan masalah ini. Sebab jika hujan kami kebanjiran dan jika musim kering kami kekurangan air,” ujarnya.
Usai tur ke tambang, warga menyisir daerah Road 1, simpang Bengalon-Tanjung Bara. Pada penyisiran itu, ditemukan gorong-gorong pembuangan air dari sebelah kiri ke kanan Road 1 itu tersumbat. Warga menduga, genangan air di sisi kiri Road 1 itu terjadi karena sumbatan di gorong-gorong tersebut.
GM ESD KPC Wawan Setiawan mengatakan, akan berkonsultasi ke pemerintah daerah untuk perbaikan gorong-gorong tersebut. “Kami nanti akan berkoordinasi dengan pemerintah sebab gorong-gorong ini di bawah pengawasan Pemrov Kaltim,” ujar Wawan.(*)