Bupati Kutai Timur Ir H. Ismunandar MT mengaku senang dan bangga atas adanya Memorandum of Understading (MoU) Pembelian Tenaga Listrik Lebih (excess power), dari PT Kaltim Prima Coal (KPC) dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Pasalnya, jual beli excess power ini bisa dinikmati oleh masyarakat, mulai Agustus 2017 mendatang.
“Atas sama Pemerintah Kabupaten Kutai Timur, saya mengucapkan terima kasih dan rasa syukur. Pada hari ini adalah sejarah baru dengan adanya excess power listrik dari KPC. Ini akan menambah torehan KPC bagi Kutai Timur,” kata Ismunandar dalam acara penandatanganan MoU jual beli excess power listrik dari KPC ke PLN, di Power Plant Tanjung Bara, Sangatta, Selasa (14/3).
Selanjutnya listrik yang nantinya dialirkan ke masyarakat itu, menurut Bupati, akan memperioritaskan masyarakat di Sangatta Utara dan Sangatta Selatan. “Untuk Bukit Pelangi nanti dulu. Kita ingin memperioritaskan masyarakat Sangatta Utara dan Sangatta Selatan, yang selama ini belum teraliri listrik,” kata Ismunandar.
Ismunandar meyakini, dengan adannya suntikan tenaga listrik di Kutai Timur, maka tingkat kesejahteraan masyarakat akan semakin baik lagi. Sebab menurut Bupati, listrik telah menjadi kebutuhan dasar bagi masyarakat. “Saya ingin nanti semua kecamatan dan desa bisa dialiri listrik. Tinggal nanti polanya saja yang diatur, sebab di sejumlah desa sudah ada yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes),” ujar Bupati.
General Manager Coal Processing and Handling Division (CPHD) Poltak Sinaga mengatakan, excess power yang dimiliki KPC bersumber dari Power Plant berkekuatan 3X18 Mega Watt. Saat ini Power Plant tersebut sedang dirampungkan pembangunannya oleh mitra perusahaan, PT Citra Kusuma Perdana (CKP).
Poltak lebih lanjut mengatakan, awalnya Power Plant dibangun untuk memenuhi kebutuhan listrik bagi operasional KPC, seiring terus bertambahnya produksi batubara. Namun demikian, dalam operasi normal, diketahui ada kelebihan daya (excess power), yang bisa dimanfaatkan oleh PLN untuk menambah daya listrik yang telah ada. “Dari power plant yang kita bangun ini, ada potensi kelebihan daya sebesar 18MW. Daya inilah yang akan kita jual ke PLN,” kata Poltak.
Progress pembangunan sendiri menurut Poltak, sudah selesai unit pertama dan sudah mulai ujicoba sejak Oktober 2016 lalu. Untuk unit pertama ini diharapkan bisa operasi penuh dengan daya 18MW, pada bulan Mei 2017.
Sementara untuk unit kedua, lanjut Poltak, sudah dilakukan ujicoba sejak awal tahun ini dan diperkirakan selesai pada April 2017 dan langsung dikoneksikan ke sistem kelistrikan KPC.“Untuk unit ketiga, sudah dalam tahap pengecekan akhir instalasi dan diharapkan pada bulan Juli nanti, sudah bisa sinkron dengan sistem kelistrikan KPC,” ujar Poltak.
Selain menyelesaikan pembangunan power plan 3X18MW, KPC bersama CKP sedang membangun jaringan transmisi 70KV, mulai dari Power Plan Tanjung Bara sampai ke Gardu Induk di jalan Soewandi, sejauh lima kilo meter. “Gardu Induk ini sudah selesai. Nantinya excess power ke PLN akan diambil dari Gardu Induk. Kami rencanakan pada Agustus 2017 semua perangkat bisa menyalurkan excess power secara berkala sesuai perjanjian antara KPC dan PLN,” ujar Poltak.
General Manager PLN Wilayah Kaltim-Kaltara (Kaltimra) Rustam Majid mengatakan, adanya suntikan daya sebesar 18MW dari KPC ini akan memperkuat sistem kelistrikan PLN di wilayah Sangatta. “Saya rasa MoU jual beli listrik ini adalah satu hal yang positif. Ini akan memperkuat sistem kelistrikan PLN di wilayah Sangatta,” ujar Rustam.
Rustam mengakui, saat ini beban puncak di Sangatta mencapai 18MW. Sebanyak delapan mega watt berasal dari jaringan Teluk Pandan dan sisanya berasal dari PLTD yang tersebar di berbagai tempat sekitar Sangatta,” ujarnya.
Chief Operating Officer (COO) KPC Muhammad Rudy mengharapkan, kerjasama kelistrikan antara KPC dan PLN, semoga bisa meningkatkan pelayanan ketenagalistrikan kepada masyarakat. “Pada ujungnya kita mengharapkan kesejahteraan masyarakat cepat terwujud sesuai harapan Bupati Kutai Timur,” kata Rudy.
KPC sendiri lanjut Rudy, akan terus berusaha meningkatkan nilai tambah perusahaan kepada masyarakat. “Kita terus berusaha untuk memberikan sumbangsih kepada masyarakat secara nyata, agar terjadi pertumbuhan ekonomi yang cepat,” tutup Rudy.(*)