WARTAKUTIM.COM, MUARA BENGKAL – Sejumlah warga di desa Benua Baru Kecamatan Muara Bengkal, kabupaten Kutai Timur (Kutim) asik berfoto selfi dilokasi Banjir, warga tersebut tampak menikmati bermain air dan berfoto selfi ditengah-tengah genangan banjir.
Tidak hanya orang dewasa, para remaja dan anak anak ikut bermain air dilokasi banjir. Berdasarkan informasi yang dihimpun media ini, banjir melanda 14 desa di kecamatan Muara Bengkal dan kecamatan Muara Ancalong, terjadi sejak Jumat (28/4/2017) tengah malam.
“7 desa di kecamatan Muara Bengkal dan 7 desa di kecamatan Muara Ancalong yang tergenang banjir. Yang terparah terkena dampak banjir didesa Manupan dan desa senambah, kebetulan dua desa itu berdekatan dengan sungai,” Rody, Sekretaris desa batu balai, kecamatan Muara Bengkal, kepada wartakutim.com
Dia menambahkan, banjir tersebut akibat hujan yang turun sejak Jumat sore hingga sabtu Subuh dan meluapnya sungai Telen. “faktor hujan, juga akibat meluapnya sungai Telen, serta,”katanya
Diperkirakan banjir akan terus terjadi hingga Senin (1/5/2017) besok. Belum ada tanda tanda banjir akan surut. “Baru saja dapat info dari Muara Wahau, disana air masih terus naik. Mungkin malam ini dapt kiriman tambahan lagi dari sana,”katanya.
Selain merendam ratusan rumah warga, banjir juga merendam puluhan hektar persawahan dan perkebunan di dua kecamatan tersebut. Hingga berita ini diturunkan, volume air terus meningkat.“Warga masih belum mengungsi dan tetap bertahan di rumahnya,”katanya.
Menurut Rody, banjir ini bukan kali pertama terjadi didua kecamatan tersebut. Hampir tiap tahun 14 desa tersebut dilanda banjir. Pihaknya berharap, ada upaya dari pemkab Kutim dalam mencegah terjadinya banjir didua lokasi tersebut.
“Yang paling diperlukan warga di dua ecamatan ini ialah bagaimana peristiwa banjir yang terjadi hampir setiap tahun ini bisa menjadi tolak ukur evaluasi ketinggian jalan yg diperlukan, sehingga menjadi acuan rencana pembangunan peningkatan badan jalan kedepan. Sekarang setiap desa memiliki Dana Desa Membangun 2 Milyar/Tahun bisa saja bertahap membangun ,terlebih lagi bisa bekerja sama dengan perusahaan perusahaan sekitar. intinya bukan saja BPBD yang diharap ke hadirnya, tapi solusi permanen mengatasi banjir yang utama,”pangkasnya