Wartakutim, Sangatta – Pelaksanaan Rapat Kerja (Raker) Forum Alumni HMI Wati (Forhati) Kabupaten Kutai Timur yang berlangsung pada Sabtu (19/7) lalu di Q Hotel, dihadiri oleh seluruh alumni aktivis perempuan yang tergabung di Himpunan Mahasiswa Islam sebelumnya. Pembahasan raker yang mewakili berbagai ranah seperti sosial, budaya, agama, serta ekonomi tersebut, kemudian bermuara pada peranan perempuan di Forhati untuk dapat bersinergi dengan pemerintah dalam membangun Kutim.
Menurut Ketua Presedium Forhati Kutim Rofiqoh Istiharoh, SP., M.Si bahwa organisasi ini bukan hanya tempat untuk melepas kangen dengan sesama alumni HMI, namun menjadi wadah dalam menggabungkan berbagai karya dan prestasi para alumni perempuan yang sekarang telah tersebar dalam berbagai aktifitas profesional di Kutim.
“Walaupun kini para alumni tersebar dalam berbagai aktifitas profesional. Forhati sebagai wadah mampu menjembatani berbagai alumni yang tersebar dan bekerja dalam berbagai bidang. Sehingga tetap kita mengetengahkan semangat kecendikiawanan, kreatif, pengabdi dan bertanggungjawab atas terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur. Karena tugas membangun visi dan misi organisasi kita tidak selesai di masa kuliah saja, namun juga menjadi suatu keharusan untuk terus dilaksanakan saat tidak lagi menjadi mahasiswa,” ungkapnya pada Wartakutim.
Lebih jauh dirinya menegaskan jika posisi perempuan dan lelaki pada masa sekarang tidak seperti di masa lalu, atau jauh sebelum Republik Indonesia terbentuk. Dimana posisinya saat ini seiring sejalan alias seirama dalam mengisi kemerdekaan. Untuk itu dengan adanya Raker Forhati, merupakan penegasan kerja atau peran Forhati kedepannya, agar memberi warna pada kemajuaan bangsa.
Menegaskan peranan perempuan dalam mengawal pembangunan menjadi tujuan utama, agar aktifitas para alumni mampu membawa perubahan besar. Apalagi Bupati Kutim yakni H. Ismunandar merupakan Ketua Umum KAHMI Kutai Timur, sehingga ini adalah sarana meningkatkan ukhuwah islamiyah diantara para alumni.
“Kerja Forhati jelas bersinergi dengan Pimpinan Majelis Daerah (PMD) Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Kutim. Karena secara garis organisasi Forhati sendiri merupakan lembaga keperempuanan milik KAHMI Kutim. Dengan kata lain, saya sendiri adalah ex officio di dalam unsur pimpinan KAHMI,” jelasnya sembari tersenyum.
Rofiqoh Istiharoh sendiri berharap alumni-alumni aktivis HMI perempuan yang tergabung dalam Forhati, tetap bersinergi dengan jalannya pembangunan daerah. Karena aktor pembangunan sebagaimana diungkapkan sebelumnya diatas, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Sehingga di masa sekarang perempuan tidak saja menjadi aktor domestik lingkup rumah tangga, akan tetapi telah merambah ke wilayah-wilayah publik. Yakni berperan nyata pada profesi-profesi yang setara, untuk menunjukkan kontribusi nyata bagi negeri. (ON)
Puluhan Ribu Warga Mengikuti Jalan Santai Partai Golkar Kutm
