WARTAKUTIM.co.id, SANGATTA – Ketua DPRD Kutai Timur (Kutim) Mahyunadi, berencana akan menemui Kementerian Keuangan RI dan DPR RI di Jakarta untuk mempertanyakan pemotongan dana bagi hasil Batubara dan Migas. Hal ini dilakukan mengingat Kutim sebagai daerah penghasil, tidak sesuai dengan yang diterima oleh daerah.
Menurut pria yang akrab disapa Unad ini, saat ini harga Minyak dan Gas (Migas) dan batubara mengalami kenaikan. Seharusnya kenaikan itu, Kutim mendapatkan tambahan anggaran dari bagi hasil.
“Agak aneh juga. Sementara batubara kita meningkat, produksi minyak meningkat. Harga batubara dunia bagus. Kenapa malah kita devisit?. Mengapa bagi hasil kita menurun?.”katanya saat ditemui awak media diruang kerjanya.
Ia menambahkan, pihaknya akan menyusun jadwal untuk berangkat ke Jakarta untuk mempertanyakan hal tersebut. “Rencana bulan ini kalau jadwal tidak begitu padat.
Lebih lanjut Ia mengatakan, sebelum bertolak ke Jakarta, pihaknya masih menunggu penjelasan dan kejelasan dari pemerinta kabupaten (Pemkab) Kutim . Nanti selesai pembahasan anggaran.
“Kalau di paripurna nanti, penjelasan pemerinta (daerah) kita tidak terima. Maka kami sendiri akan menanyakan langsung ke pemerintah pusat, tentang bagi hasil ini,”pangkasnya. (wal)