Peristiwa

Janji Pemerintah Pusat Tidak Direalisasikan, Seorang Peternak Bunuh Diri

153
×

Janji Pemerintah Pusat Tidak Direalisasikan, Seorang Peternak Bunuh Diri

Sebarkan artikel ini

WARTAKUTIM.CO.ID – Akibat janji pembagian sapi ternak tidak kunjung direalisasikan pemerintah pusat, seorang peternak asal kecamatan Muara Wahau, Kutai Timur di kabarkan bunuh diri.

Hal tersebut diungkapkan Kepala dinas Pertanian dan Peternakan Kutim Sugiono, saat ditemui sejumlah wartawan diruang kerjanya, Rabu (22/3/2018).

Dikatakannya, kejadian ini berlangsung pada tahun 2015 lalu. Pemerintah pusat akan menyalurkan bantuan sapi ternak sekitar 1500 ekor sapi, pada 35 kelompok tani yang telah dijanjikan, dan dan telah menyiapkan kandang.  Namun, naas, janji tak dipenuhi pememrintah pusat, akibatnya salah seorang  peternak  di Wahau, yang telah meminjam uang untuk iuran pembuatan kandang.

“memang ada anggota kelompok  ternak di Wahau berinisial R, yang bunuh diri karena terlilit utang membuat kandang sapi  tahun 2015, yang ternyata tidak dipenuhi pemerintah pusat.  Mungkin bunuh diri, karena kredit yang diambil dari bank,  harus dilunasi, sementara  harapan untuk mengembangkan sapi brahman cros asal Australia yang dijanjikan  pemerintah pusat, itu tidak ada  tahun lalu,” katanya.

Namun beruntung, tahun ini sedikit akan terobati, karena  tahun ini akan ada pengadaan sapi  sekitar 405 ekor. Diantarannya, dari pusat sebanyak 220 ekor, sementara sisanya dari  APBD provinsi 90 ekor dan  APBD Kutim 95 ekor.

“Jadi, untuk 220  ekor sapi dari pusat, itu akan kami berikan pada 17 kelompok ternak,sedangkan  185, akan diberikan pada 15 kelompok tani lainnya. Tapi tidak akan dibagi rata, karena akan dibagi sesuai dengan porsinya,” katanya.

Dijelaskan Sugiono,  Dinas Pertanian dan peternakan memang  ikut sedih akibat  lambatnya bantuan sapi dari pusat ke kelompok tani. Padahal, mereka ini sudah  mengeluarkan dana ratusan juta rupiah untuk membangun kandang. Apalagi, mereka semua telah diverifikasi, sebegai  kelompok peternak, yang layak  mendapatkan bantuan sapi.  Namun ,  karena ada masalah anggaran di pusat, bantuan itu batal, akibatnya petani yang rugi.

“Bayangkan saja, kandang itu  dibangun memang sesuai  dengan standar peternakan  perusahan. Lantai dicor,  tempat makan disiapkan, semua fasilitasnya dibangun,  termasuk  pakannya, namun akhirnya sapi tidak ada. Makanya, ada yang bunuh diri terlilit utang.  Kami berharap, ke depan masalah  ini setidaknya sedikit teratasi, dengan bantuan tahun ini.  meskipun tidak sesuai janji pemerintah, dengan adanya bantuan sapi yang akan datang ini,  petani tidak tambah rugi. Sementara sisa janji bantuan itu,  di harapkan direalisasikan tahun-tahun berikutnya, agar petani ini  tidak kecewa,” harap Sugiono. (ima)