WARTAKUTIM.CO.ID, SAMARINDA- Pasangan calon nomor 4 Rusmadi-Safaruddin kompak memberi jawaban; menjadikan pekerjaan kepala daerah sebagai ladang ibadah.
“Bagi saya, diusia 58 tahun ini tidak ada lagi yang saya kejar kecuali menjadikan semua pekerjaan sebagai ladang ibadah,” ucap Safaruddin di Balikpapan saat berbincang dengan Wartawan.
Safaruddin menceritakan bagaimana awalnya dia didorong maju dalam Pilgub. Tadinya, ia tidak memikirkan sama sekali, bahkan sudah mempersiapkan masa tuanya bersama keluarga saja setelah mengabdi sebagai anggota Polri selama lebih 30 tahun.
“Saya sudah mempersiapkan diri menghadapi masa tua dengan keluarga dan berusaha dekat dengan Tuhan. Itu saja,” kata purnawirawan jenderal polisi bintang dua itu.
Menurut Safaruddin, putra kelahiran Sengkang Sulsel 10 Pebruari 1960, banyak pihak yang mendorongnya masuk ke dunia politik praktis. Dorongan itu datang dari kawan-kawannya di Polri juga dari partai politik, terutama PDI Perjuangan.
“Alasannya karena Kaltim ini tidak maju-maju. Sumber daya alam berlimpah, tapi pembangunan daerahnya begitu saja. Aspek lain, karena saya adalah perwira Polri, tentu ada pertimbangan mengapa perlu memimpin Kaltim,” ceritanya.
Karena dorongan-dorongan itu akhirnya Safaruddin tidak menolak ketika namanya masuk dalam bursa yang dicalonkan PDI Perjuangan menjadi Wakil Gubernur Kaltim. “Ya, saya kira, tidak alasan lain kecuali menjadikan jabatan itu sebagai ladang ibadah. Saya akan mengabdi setulus hati memajukan masyarakat Kalimantan Timur,” tuturnya lagi.
Sementara, Cagub Rusmadi Wongso bicara tentang ladang ibadah saat berada di Desa Tepian Baru, Kecamatan Bengalon, Senin (2/4/2018). Ketika ia berdialog dengan warga yang sebagian besar hidupnya dari bertani dan kebun.
“Jika ingin Kaltim maju, maka bapak ibu harus sama niatnya sama saya. Niatnya ibadah untuk memimpin daerah luas Kaltim ini. Apalagi, Kutai Timur ini luasnya mengalahkan Jawa Tengah,” kata Rusmadi.