BeritaPolitik

Kaltim Tanpa Banjir Program Rusmadi-Safaruddin Dikritisi Pakar

435
×

Kaltim Tanpa Banjir Program Rusmadi-Safaruddin Dikritisi Pakar

Sebarkan artikel ini

Sementara elevasi Kota Samarinda berbeda dengan Balikpapan. Jejak drainase yang dibangun Belanda pun sudah mengantisipasi kemungkinan luapan air Sungai Mahakam dan kemungkinan sedimentasi akibat perubahan status lahan.

“Di Selili, masih ada jejak peninggalan jaringan drainase kota,” tambah Andreas.

Menurut dia,  wajah Kalimantan Timur ada di Balikpapan yang saat ini masih sebagai main gate sebelum bandara di Samarinda berfungsi dan Samarinda sendiri sebagai ibukota provinsi.

Celakanya di Balikpapan masih ada persoalan laten, sumber air baku PDAM yang masih mengharap curah hujan dan Samarinda yang masih punya pasar kumuh dan membiarkan pedagang tradisionil mencari  rejeki di tempat  yang kurang layak. Apalagi pola penanganan luapan air di Samarinda belum terintegrasi. Pasar makin kumuh akibat genangan air saat banjir.

Balikpapan yang melatarbelakangi pembentukan kota dan masyarakatnya adalah budaya kolonial Belanda. “Balikpapan tumbuh dari kawasan terbatas yang dipengaruhi budaya Eropa pekerja minyak. Itu sebabnya Balikpapan lebih tertata. Sepertiga kawasan Balikpapan adalah konsesi BPM. Berbeda sikap dan budaya yang ditularkan ke masyarakat Balikpapan,” ujar Andreas Agung.

Menurut Andreas, 48 titik banjir yang ada di Samarinda belum sepenuhnya dapat ditangani, karena fokus penangannnya mengandalkan keilmuan teknik sipil. “Padahal yang paling penting adalah rekayasa sosial, penataan masyarakat yang paling penting untuk menumbuhkan kesadaran berbasis kearifan budaya perairan.

“Saya kira pasangan Rusmadi-Safaruddin akan akomodatif dan mendengarkan masyarakatnya.”

Selain Kaltim Tanpa Banjir, dalam Dasacita yang dicanangkan Rusmadi-Safaruddin adalah Kaltim Aman, Kaltim Relijius dan Kaltim Cerdas lewat beasiswa. Hal yang sangat dinanti oleh pemburu  beasiswa Kaltim Cemerlang yang nyaris putus asa menunggu kejelasan biaya studi lanjutannya.

Kemudian ada lagi Kaltim Sehat dengan 10 Rumah Sakit kelas pratama di sepuluh daerah tingkat dua. Bahkan Puskesmas  rawat inap akan ditambah. Termasuk juga menanggung iuran BPJS warga tidak mampu. Lalu, Kaltim Membangun Desa, Kaltim Swasembada Pangan, Kaltim Kreatif, Kaltim Mulus dan Kaltim Lestari, sebuah program ayang akan membawa Kalimantan Timur ke arah hijau dan bersahabat dengan lingkungan. #lea