Peristiwa

Ribuan Warga Dayak Kayan Dari Berbagai Daerah Hadir Mubes Wadah Perkuat Persatuan dan Kesatuan

470
×

Ribuan Warga Dayak Kayan Dari Berbagai Daerah Hadir Mubes Wadah Perkuat Persatuan dan Kesatuan

Sebarkan artikel ini
Salah Satu Peserta Mubes Lekan Maran Ikut Pawai Budaya Pada Pembukaan Mubes Lekan Maran Kaltim dan Kaltara. (Foto Wak Hedir/Humas)

SANGATTA – Ribuan warga Suku Dayak Kayan, yang tersebar diberbagai daerah berkumpul dalam Musyawarah Besar (MUBES) Lekan Maran di Desa Miau Baru, Kecamatan Kongbeng, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur. Mereka adalah Suku Kayan yang telah tersebar dari berbagai daerah, baik suku dayak kayan yang ada di Kalimantan Timur (Kaltim), Kalimantan Utara (Kaltara) Kalimatan Barat (Kalbar), bahkan dari luar negeri seperti dari Brunai dan Malaysia juga antusias mengikuti kegiatan tersebut.

Sejak tanggal 9 Juni 2018, suasana di Desa Miau Baru sudah mulai ramai. Karena kontingen dari berbagai daerah mulai memenuhi undangan Mubes yang digelar selama satu sekali ini. Mereka disambut Panitia pelaksana dengan penuh sukacita dan bahagia di Balai Desa Miau Baru. Hal ini nampak ketika setiap rombongan yang tiba disambut dengan pemukulan gong dan permainan musik dayak (sampeq), yang merupakan ciri khas suku dayak untuk menginformasikan kepada khalayak banyak bahwa pertanda yang ditunggu telah tiba.

Mubes ini berlangsung selama lima hari, mulai 10-14 Juni 2018 yang diisi dengan berbagai kegiatan mulai dari Rapat Tokoh Kayan, Pawai Budaya, Olahraga Tradisional seperti lomba perahu panjang, menyumpit, gasing, tarik tbang dan panah alang. Disamping itu juga ada pertandingan sepak bola, volley putra/putri, badminton putra/putri serta lomba tari-tarian, baik tarian masal maupun tarian tunggal putra/putri.

Kegiatan ini merupakan wadah untuk menjalin silahturahmi antar suku dayak kayan, memperkuat persatuan dan kesatuan serta membahas berbagai hal penting untuk kemajuan dalam berbagai bidang.

Pagi tadi Senin (11/6/2018) kegiatan diawali dengan Pawai Budaya, yang diikuti sekitar 2000 peserta. Berbagai model baju adat dayak dikenakan peserta dalam pawai itu, baik yang terbuat dari manik dan kulit kayu (kumut dalam bahasa dayak) yang membuat ribuan mata penonton terkesan menyaksikan bahkan mengabadikan kegiatan tersebut.(hms15)