Apa isi dari selebaran itu? Dari penelusuran Wartawan, ternyata kertas yang disodorkan Isran Noor itu fotokopi dari sebuah artikel mirip dengan ukuran A4 atau majalah. Dalam selebaran itu disebutkan kasus-kasus yang diduga menimpa Isran Noor. Terutama menyangkut dugaan kasus korupsi. Misalnya, ada pengakuan dari Nazaruddin, mantan Bendahara Umum DPP Partai Demokrat yang kini menjalani hukuman kasus korupsi.
Nazaruddin menyebutkan kalau Isran Noor menerima Rp5 Miliar untuk pengurusan perizinan perusahaan tambang batubara di Kutai Timur semasa dia menjadi Bupati di daerah itu.
Sebenarnya tak hanya Isran Noor yang ditulis dalam artikel itu. Ada juga paslon nomor 2, Syaharie Jaang, dengan kasus yang menimpanya. Lantaran itu, barangkali, Isran Noor menganggap paslon nomor 4 sebagai pihak di balik penerbitan selebaran tersebut. Alasannya, karena paslon nomor 4 tidak masuk dalam kampanye negative dalam artikel tersebut.
Sikap Rusmadi yang tidak membalas serangan Isran Noor justru menuai pujian dari pemirsa televisi. Terutama di media sosial bermunculan komentar simpati terhadap Rusmadi sebagai figur yang mengayomi, tidak mudah terpancing emosi walaupun dapat serangan dari lawan politik.
“Sepertinya masyarakat Kaltim sudah memiliki gubernur baru, yaitu Rusmadi Wongso. Beliau terbaik dari seluruh kandidat. Selalu tersenyum menentramkan hati, walaupun diserang, bahkan difitnah,” ucap sebuah akun di Facebook. #4TimMedia