BeritaNasionalPolitik

Usai Pilkada Serentak, KNPI Upayakan Rekonsiliasi Seluruh Kader

193
×

Usai Pilkada Serentak, KNPI Upayakan Rekonsiliasi Seluruh Kader

Sebarkan artikel ini
Ketua DPD KNPI Kutim

Ditanya mengenai agenda yang dilakukan DPD KNPI Kutim usai Pilgub Kaltim 2018, selain menggelar launching 1070 Relawan Lingkungan Hidup dan Seminar Nasional Ruang Terbuka Hijau Nasional di Gedung Serba Guna (GSG), pada Rabu (11/7) mendatang. Pihaknya akan melakukan kegiatan yang didukung oleh Bidang Politik KNPI Kutim, dengan tajuk kegiatan Pemuda dan Politik.

Kenapa hal ini penting dilakukan, setelah Pilgub Kaltim 2018. Maka pada selanjutnya anggota akan dihadapakan pada Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2019. Dengan kata lain untuk mencegah KNPI dari perihal-perihal berupa perpecahan, maka pemberian pengetahuan dan pemahaman politik ditingkatan kader-kader KNPI Kutim harus dilakukan sejak dini.

“Agar generasi-generasi muda di Kutim lebih melek politik, lebih berpartisipasi dalam rangka perbaikkan demokrasi kedepan. Karena sebagai organisasi yang mewadahi organiasi pemuda-pemudi. Masyarakat tentu tidak ingin kualitas anggota DPRD, DPRD Provinsi, hingga DPR RI, yang berasal dari anggota KNPI Kutim melempem. Sehingga pembenahan pada kualitas dasar aktor-aktor demokrasi harus dilakukan, agar kedepan mampu mengemban dan mempertanggungjawabkan amanah rakyat,” pungkasnya tajam.

Untuk mengurangi gesekan yang tinggi antar kader KNPI. Terlebih beberapa pengurus dipastikan menjadi calon anggota legislatif pada Pileg 2019 mendatang, dengan menggunakan kendaraan atau Partai Politik yang beragam. Munir Perdana menekanka,  pada tiap-tiap anggota KNPI yang hendak maju berlaga nantinya. Agar tetap mengedepankan semangat membangun daerah dan bangsa sebagai modal utama perjuangan.

Sampai kapanpun KNPI tetap berdiri sebagai wadah besar bagi seluruh kader-kadernya. Yang mana berasal dari berbagai macam organisasi kepemudaaan, elemen, dan golongan. Perbedaan yang ada dalam tubuh KNPI, harus tetap dirawat dan dijadikan sebagai modal kebesaran organisasi induk dari seluruh organisasi kepemudaan dan kemasyarakatan ini. “Ini tugas yang harus saya emban, agar kemudian pemuda-pemudi tidak terkelompokkan pada suatu sekat pembatas yang mengerdilkan arti semangat pemuda itu sendiri,” jelasnya lebih jauh. (Wars)