AdvetorialBeritaNasional

Rocky Gerung Narasumber Acara Seminar DPD KNPI Kutim

454
×

Rocky Gerung Narasumber Acara Seminar DPD KNPI Kutim

Sebarkan artikel ini

Kedepan pengelolaan sampah selain melibatkan relawan lingkungan hidup, juga menggerakkan halte-halte atau semacam tempat sampah yang terpilahkan, dimana aplikasinya didukung oleh pemerintah. Bahkan keberadaan koperasi sampah yang berfungsi sebagai tempat penukaran sampah dengan nominal rupiah. Akan dikerjasamakan alias di MoU (Memorandum of Understanding, red) dengan pihak PT Kaltim Prima Coal. Yakni bagaimana produk hasil sampah basah berupa sisa makanan menjadi kompos dan pupuk, dapat dibeli oleh pihak perusahaan untuk menjadi bahan utama reklamasi lahan pasca tambang.

“Ketika 30 persen sampah berhasil dikurangi, maka akan terjadi dampak nyata pada tiap-tiap lingkungan masyarakat. Sebagaimana analogi yang seringkali diucapkan aktivis lingkungan, bahwa kota yang baik itu adalah kota yang tidak memiliki Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Maksudnya bagaimana sampah sejak dari lingkungan rumah tangga benar-benar dikelola dengan baik, untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan asri,” ungkap Ketua Pengurus Daerah Ikatan Keluarga Alumni Sekolah Kehutanan Menengah Atas (IKA-SKMA) Kalimantan Timur ini.

Kegiatan Seminar Nasional Lingkungan Hidup nantinya, akan menghadirkan Aktivis Lingkungan Hidup  Rocky Gerung. Dalam kesempatan tersebut, diharapkan para peserta seminar dapat terlibat aktif bertanya dengan aktivis kondang ini, untuk menanyakan berbagai pengetahuan dan pengalaman mengenai pendampingan terhadap isu-isu lingkungan hidup.

Adapun Ketua DPD KNPI Kutim Munir Perdana menekankan mengenai proses perekrutan relawan yang berbasis dilingkungan Rukun Tetangga (RT), yang mana tidak hanya sebatas direkrut. Namun ada penambahan kapasitas pada masing-masing relawan dengan memberikan pelatihan-pelatihan tentang pengelolaan dan penanganan sampah dilingkungan tempat tinggal.

“Sehingga mereka selain menjadi relawan, juga berperan aktif dalam mengedukasi masyarakat dilingkungan tempat tinggalnya. Keberlanjutan 1070 relawan lingkungan kedepannya menjadi fokus penting pihak kami (KNPI, red), sehingga adanya koperasi sampah akan menstimulan para relawan untuk terus aktif dan menjadikan sampah memiliki nilai lebih. Baik berupa nominal rupiah hingga kerajinan yang layak guna,” jelasnya lebih jauh. (Wars)