WARTAKUTIM.CO.ID – Ketua DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Kutai Timur Munir Perdana, menilai problem utama pemuda-pemudi pada masa dewasa ini ialah, terkait bagaimana mempersiapkan diri sebagai penerus tongkat estafet kepemimpinan bangsa. Sehingga mau tidak mau, suka tidak suka, kewajiban pemuda ialah meningkatkan kemampuan serta kekuatan dalam berproses menjadi pemuda-pemudi yang tangguh dan cakap terlibat dalam proses memajukan negeri tercinta.
Menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) KNPI ke-45 yang jatuh pada Senin 23 Juli 2018, maka DPD KNPI Kutim menegaskan semangat kerja organisasi untuk “Lanjutkan Estafet Pembangunan Bangsa”, sebagai cara yang pantas untuk organisasi ini, melalui kader-kadernya agar menyiapkan diri dan kemampuan untuk menunjang jalannya pembangunan bangsa di masa kini dan masa mendatang.
Pemuda-pemudi tidak lagi menjadi pelengkap atau pemanis bibir saja, karena dalam konteks perubahan dan percepatan pembangunan. Kehadiran generasi muda membuka peluang yang begitu luas untuk dapat dioptimaliasikan dalam sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Kondisi negara kita pada saat ini benar-benar mendapatkan bonus demografi yang mana jumlah penduduk didominasi usia-usia produktif. Jelas ini merupakan The Window of Opportunity alias jendela peluang, sehingga momentum ini harus ditangkap oleh pemuda-pemudi yang tergabung dalam organisasi KNPI,” tegas lelaki yang murah senyum ini.
Munir Perdana yang didampingi oleh Sekretaris DPD KNPI Kutim Arham, lebih lanjut menerangkan jika peluang tersebut tidak saja akan memberikan keuntungan dalam menyediakan generasi-generasi muda yang melanjutkan tongkat estafet pembangunan bangsa. Namun juga mampu membuat wajah Indonesia, yang berbeda dari generasi-genarasi sebelumnya. Berbeda dalam mengatasi dan menjawab persoalan-persoalan bangsa, namun tidak meninggalkan arti penting tentang tanggung-jawab dan bakti pada Indonesia.
“Kader-kader KNPI itu tidak saja muda dalam segi usia, namun juga harus produktif dalam berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebagai sosok yang dinamis dan energik, tentu pemuda-pemudi harus mampu untuk menjadi agen perubahan dengan membawa ide, gagasan-gagasan segar, pemikiran kreatif, untuk mendorong transformasi di negeri ini,” pungkasnya saat diwawancarai Wartakutim.co.id.
Untuk mewujudkan keinginan tersebut, ada beberapa hal yang harus dilakukan. Yakni antara lain, pemuda-pemudi dituntut memiliki pengetahuan agar memiliki SDM yang mumpuni. Kedua menjalani proses pembentukkan karakter diri dalam organisasi serta manajemen kepemimpinan, adapun yang ketiga ialah kemampuan dalam melatih rasa dan tanggung-jawab diri atas kepentingan orang banyak atau pada jangkuan lebih luas ialah Negara. (Wars)
