WARTAKUTIM.CO.ID – Hingga saat ini diketahui bahwa kesadaran masyarakat terkait kesehatan gigi dan mulut, masih amat rendah. Padahal begitu banyak akses pelayanan yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk memeriksa kesehatan gigi dan mulut, mulai dari jumlah dokter yang cukup, adanya akses pelayanan di puskesmas yang ada ditiap kecamatan, klinik kesehatan, hingga di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kudungga.
Ketua Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Kutai Timur Dwi Agustina menyebutkan, pada kenyataannya semua layanan yang ada tersebut belum dimaksimalkan oleh masyarakat. Padahal gigi itu identik dengan kecantikan atau ketampanan, sehingga apabila gigi rusak tentu akan berpengaruh pada penampilan seseorang. Untuk kesadaran warga di Sangatta termasuk tinggi dengan angka kisaran pasien mencapai 200 orang perbulannya, namun untuk di Kutim secara keseluruhan masih rendah jumlahnya.
“Dilihat dari rata-rata kunjungan pada pusat pelayanan milik pemerintah maupun swasta, untuk Sangatta Utara tinggi. Memang tidak sedikit ditemukan, respon masyarakat muncul saat ada keluhan ketika gigi sakit atau berlubang. Sehingga kesadaran untuk medical check up minimal 6 bulan sekali, harus menjadi perhatian untuk masyarakat,” pungkasnya.
Pasien yang melakukan pemeriksaan di RSUD Kudungga rata-rata usia dewasa dan orang tua yang lebih banyak, adapun anak-anak dapat dikatakan jumlahnya sedikit. Namun tidak menutup kemungkinan jika pemeriksaan yang dilakukan anak-anak, pada jam-jam diluar sekolah. Sehingga sering ditemukan anak-anak usia sekolah, melakukan pemeriksaan gigi di dokter praktek atau layanan swasta.
Upaya untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat terkait kesehatan gigi dan mulut, terus dilakukan oleh pihak PDGI Kutim. Baik berupa kemitraan dengan lembaga pendidikan yakni sekolah-sekolah, hingga menggandeng pihak pemerintah maupun juga swasta. Dengan harapan edukasi ini mampu melekat pada anak-anak usia pra sekolah maupun sekolah, sehingga ketika kelak mereka dewasa dapat dengan rutin memeriksakan kesehatan giginya.
