Peristiwa

Dari 68 Pendaftar, 51 Penuhi Syarat Ikuti Operasi Katarak Di Sangkulirang 

176
×

Dari 68 Pendaftar, 51 Penuhi Syarat Ikuti Operasi Katarak Di Sangkulirang 

Sebarkan artikel ini
Bupati Kutai Timur H Ismunandar didampingi Istri Hj Encek UR Firgasih yang juga Wakil  Ketua DPRD Kutim, Meninjau tempat pelaksanaan operasi, di RS Sangkulirang. (Foto Jani/Humas)

SANGKULIRANG – Operasi Katarak tahap II di Zona Pesisir, maliputi Kecamatan Sangkulirang, Kaliorang, Kaubun, Karangan dan Sandaran, yang dipusatkan di Rumah Sakit (RS) Sangkulirang berjalan sukses dan lancar, Sabtu (20/10/2018).

Bupati Kutai Timur (Kutim) H Ismunandar hadir, sekaligus membuka kegiatan bakti sosial operasi katarak ini. Kegiatan dimaksud merupakan gelaran Dinas Kesehatan dengan Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami). Ismu menyebut kegiatan ini sangat bermanfaat dan diminati masyarakat.

“Bakti sosial ini tentunya sangat dinanti-nantikan masyarakat dan dengan kita (Pemkab Kutim) datang ke Sangkuklirang ini, mendekatkan pelayanan kepada warga. Sehingga mereka (pasien) tidak jauh-jauh lagi dan mengeluarkan biaya transport untuk datang ke Sangatta atau ke Samarinda untuk operasi katarak,” kata orang nomor satu di Pemkab Kutim tersebut didampingi isteri tercinta Hj Encek UR Firgasih dan putri tercinta Amelia Rezky.

Ismu berharap dengan ada kegiatan itu, dapat menambah derajat kesehatan masyarakat, terumata warga yang tidak terjangkau di kecamatan-kecamatan. Dia berharap kegiatan serupa, dimasa datang, juga akan dilaksanakan di zona kecamatan Muara Wahau, Kongbeng dan Telen.

“Guna meminimalisir buta karena katarak,” sebut Ismu.

Sementara itu Ketua Panitia, dr Yuwana Sri Kurniawati yang juga Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kutim menjelaskan, katarak merupakan penyakit degeneratif yang umumnya muncul diatas 40 tahun. Jika terus dibiarkan, kekeruhan pada lensa mata bisa menyebabkan kebutaan. Untuk itu, sambungnya, tanda dan gejala katarak hendaknya bisa diketahui sejak dini, sehingga lebih baik dalam penanganan dan penyembuhan.

“Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan wujud kesehatan derajat masyarakat Kabupaten Kutai Timur. Dalam rangka ikut menyukseskan program pemerintah untuk mewujudkan Indonesia bebas buta katarak tahun 2020,” terangnya.

Yuwana yang mengenakan hijab menambahkan, khusus bakti sosial kali ini pihaknya menurunkan 14 tim medis. Terdiri dari 4 dokter spesialis mata, 1 dokter spesialis kulit, 7 tenaga perawat mata dan 2 tim teknis instrumen Alkes. Dengan target 100 orang penderita katarak. Sehari sebelum operasi dilaksanakan, pasien harus discreening (pemilahan) mana yang bisa dilanjutkan operasi dan tidak.

“Dari 79 orang yang mendaftar operasi, 58 orang yang memenuhi syarat untuk dioperasi,” ucap dr Yuwana.

Kegiatan juga dirangkai dengan penyerahan bantuan 30 unit tempat tidur pasien, 30 unit matras untuk pasien serta 30 unit meja makan dan lemari pasien RS Sangkulirang, oleh Pemkab Kutim melalui APBD 2018. (hms15)