BENGALON-Besarnya anggaran yang dikucurkan ke desa seperi Dana Desa (DD), harus bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk pembangunan dan pengembangan ekonomi desa. Pembangunan di desa hendaknya tidak dilakukan secara monoton, tetapi melalui program yang berbasis inovasi.
Itu disampaikan Bupati Kutai Timur (Kutim) Ismunandar saat membuka kegiatan Bursa Inovasi Desa Zona 1, di Gedung Pertemuan Desa Sepaso Timur Kecamatan Bengalon, Kamis, (15/11/2018). Kegiatan ini dihadiri oleh 5 camat berasal dari Rantau pulung, Teluk Pandan, Bengalon, Sangatta Utara, dan Sangatta Selatan dan perwakilan kepala desa yang ada di Bengalon.
Bupati menegaskan, program berbasis inovasi dimaksudkan untuk menumbuh kembangkan produk-produk unggulan desa, ataupun untuk mengembangkan ekonomi kreatif masyarakat. Dengan demikian, di tiap-tiap desa nantinya akan terdapat produk unggulan tertentu yang akan menjadi ciri khas desa tersebut.
“Anggaran yang diturunkan ke desa di masa kepemimpinan Presiden Jokowi saat ini cukup besar. Saya minta seluruh desa kompak berlomba apa yang menjadi keunggulan desa. Contoh saja sudah terbangun Mulya Sari Mart yang sudah hadir di Kutim. Harganya sama dengan toko lain, namun ini memberi keuntungan buat Bumdes di Kutim. Hal lain Bengalon punya Pantai Sekerat imagenya diganti menjadi Sekerat Beach terdengar menarik perhatian, buatlah sesuatu yang beda,” terang Ismu.
Dia menambahkan bahwa untuk mendukung kesuksesan program berbasis inovasi ini, pemerintah desa juga harus mampu meningkatkan partisipasi masyarakat dalam setiap jenjang pembangunan desa.
“Hasilnya pembangunan desa betul-betul sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Ismu juga secara resmi melantik pengurus Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Tepian Indah sekaligus mengukuhkan pengurus Kampung Keluarga Berencana (KB) sebanyak 5 desa di Kecamatan Bengalon seperti Ulun Babea Desa Tebangan Lembak, Jelayan Desa Keraitan, Pantai Berseri Desa Muara Bengalon, Lestari Desa Sepaso Selatan, dan Peniha Udip Desa Tepian Langsat.
Setelah dilantik, khusus pengurus BPD, Ismunandar meminta sejalan dengan kepala desa dalam bekerja dalam membangun program yang terencana.
“Jika ada persoalan cepat diselesaikan secara matang. Contoh saja DD tidak bisa dicairkan, karena tidak ada kordinasi yang pas, akhirnya DD belum keluar. Untuk itu hal ini bisa menjadi perhatian,” (hms13)