SAMARINDA – Apa kabar proyek rel kereta api Rusia di Kaltim? Sejak ground breaking atau peletakan batu pertama oleh Presiden Joko Widodo, di Buluminung, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, 19 November 2015, kabar berita lanjutan proyek itu bak ditelan bumi.
Tapi, tunggu dulu. Ternyata proyek pembangunan rel kereta api oleh investor Rusia tidak macet total. Setidaknya hal itu terungkap dalam pertemuan Gubernur Kaltim Dr H Isran Noor dengan Duta Besar (Dubes) Negara Rusia Ludmilla Vorobieva, di Ruang Rapat Gubernur Kaltim Jalan Gajah Mada, Samarinda.
“Pertemuan kita hari ini, saya hanya ingin memastikan kelanjutan proyek kereta api Kaltim ini,” ucap Isran Noor kepada Wartawan, Jumat (21/12/2018).
Pertemuan Isran dengan Dubes Rusia ini yang kedua kali. Pertama keduanya bertemu dalam sebuah acara di Bali tanggal 8 Desember 2018 lalu. Ketika di Pulau Dewata itu Isran menanyakan langsung kelanjutan proyek pembangunan rel kereta api oleh pihak Rusia. Ketika itu, Isran ‘mengancam’; jika Rusia tak sanggup, maka dia akan mencari investor lain.
Gubernur Kaltim pengganti Awang Faroek Ishak ini meminta sudah ada keputusan Rusia sampai bulan Februari 2019. Hal tersebut rupanya yang langsung ditanggapi Dubes Rusia Ludmilla Vorobieva dengan melakukan kunjungan langsung ke kantor Isran Noor di Samarinda.
Dubes perempuan berpenampilan ramah ini didampingi Direktur Utama (Dirut) PT Kereta Api Borneo (KAB) Eugeny Kalyagin dan staf Kedutaan Rusia Denis Tetyushin. Sementara Isran Noor didampingi sejumlah staf, diantaranya Kepala Dinas Perhubungan Salman Lumoindong, Dirut Perusda Melati Bhakti Satya Agus Dwitarto, Kepala Biro Infratruktur Setdaprov Kaltim Lisa Hasliana dan Plt Kepala Biro Humas Riawati serta staf Biro Ekonomi.
Tampak juga mantan Kepala perwakilan PT KAB wilayah Kaltim HM Yadi Sabyan Noor, Koordinator Staf Ahli Ketua DPD-RI Soy M Pardede dan Staf Ahli DPD-RI Ferdy Firmansyah.
Atas jawaban Dubes Rusia, Gubernur Kaltim menyambut baik pihak Rusia untuk melanjutkan pembangunan jalur kereta api di jalur selatan dari Kutai Barat ke Buluminung Penajam Paser Utara. Pemerintah akan membantu soal kemudahan perizinan dengan maksimal.
“Investasi kan sudah besar ni. Sudah miliaran ya. Sayang kalau tidak dilanjutkan,” ucap Isran.