BeritaBerita Pilihan

BEM STAIS Minta Yayasan Transparan

353
×

BEM STAIS Minta Yayasan Transparan

Sebarkan artikel ini
Mahasiswa-mahasiswi STAIS Minta Transparansi Uang Yayasan

SANGATTA – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Sangatta dan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Tarbiyah, menyampaikan tuntutan kepada pihak Yayasan STAIS terkait penggelontoran anggaran dana hibah ke salah-satu Perguruan Tinggi swasta di Kutai Timur tersebut.

Tuntutan ini dikumandangkan dengan penuh semangat oleh mahasiswa-mahasiswi, setelah sebelumnya pada Selasa (23/7) BEM STAIS dan HMJ Tarbiyah melakukan hearing dengan Sekretaris Kabupaten (Sekkab) H. Irawansyah di Kantor Bupati Kutim. Dipimpin Presiden BEM STAIS Aldair Ananda, puluhan mahasiswa-mahasiswi meneriakkan ungkapan ketidakpuasan mereka atas kinerja pihak Yayasan yang dianggap tidak becus, dihalaman kampus.

Aldair mengungkapkan jika sebelumya pihak mahasiswa telah berhasil menemui Sekkab Kutim H.Irawansyah, untuk memperoleh kejelasan tentang anggaran. Selain itu juga ditambah data-data dan kajian yang dilakukan mahasiswa sebelumnya, maka ledakkan aksi tidak dapat ditolak untuk disuarakan bersama-sama.

“Penggelontoran dana hibah ke yayasan STAIS tiap tahunnya mencapai angka Rp 5 Miliar, sehingga mahasiswa-mahasiswi berharap agar Pemkab Kutim dapat turut serta mengontrol dan mengevaluasi kinerja pihak yayasan. Menginga dana tersebut merupakan uang rakyat, yang harusnya benar-benar diperuntukkan untuk kemajuan dunia pendidikan,” tegasnya.

Menurutnya selama ini pihak yayasan kurang profesional dalam mengelola dana hibah yang di gelentorkan Pemkab Kutim setiap tahunnya. “Buktinya pihak yayasan kurang transparan dalam pengelolaan dana hibah kepada pihak STAIS dan sejumlah lembaga organisasi kemahasiswaan,” ungkap Aldair lebih jauh.

Selain itu, Pihaknya juga meminta sebagai Yayasan Perguruan Tinggi Agama Islam juga mampu berakselerasi dalam perbaikan sarana dan prasarana di Kampus STAIS sehingga mampu berdaya saing dengan sejumlah perguruan tinggi yang ada di Kaltim.

Adapun poin tuntutan BEM dan HMJ Tarbiyah STAIS Sangatta antara lain; Poin Pertama menuntut pihak Pemkab Kutim mengontrol dan mengevaluasi kinerja yayasan secara intensif. Kedua menuntut kreatifitas yayasan dalam mencari sumber dana untuk pengembangan dan kemajuan STAIS. Ketiga menuntut profesionalitas yayasan dalam pengelolaan dana hiba. Keempat yayasan diminta melakukan transparansi dalam pengelolaan dana hibah kepada pihak Lembaga STAIS dan BEM. (Arso)