SANGATTA – Keseriusan Dewan Pengurus Wilayah Partai Amanat Nasional (DPW PAN) Kalimantan Timur dalam menggarap kader-kadernya, untuk maju mengikuti konstelasi politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak untuk Kabupaten/Kota pada tahun 2020 mendatang. Nampaknya bukan main-main untuk segera dipersiapkan, hal ini setelah Ketua DPW PAN Kaltim Darlis Pattalongi mengadakan Rapat Pleno Diperluas pada beberapa waktu lalu di Samarinda.
Munculnya beberapa pasang nama calon dalam tubuh partai, dianggap sebagai semangat demokrasi yang besar dari kader-kader PAN Kaltim. Terlebih dari 9 Kabupaten/Kota di Kaltim, muncul dua hingga tiga nama kader untuk mempersiapkan diri maju Pilkada serentak.
Ketua DPD Kutim Bakri Hadi saat ditemui Wartakutim.co.id mengungkapkan ketiga nama yang muncul dalam list untuk Kutim, antara lain dirinya sendiri, lalu ada nama Nor Baiti (Istri dari Gubernur Kaltim Isran Nor, red), serta Yusi Ananda Rusli yang juga merupakan Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kaltim.
“Ketiga nama yang muncul untuk di Kutim tersebut, harus mempersiapkan diri dalam menghadapi Pemilihan Kepala Daerah di Kutim nantinya. DPW PAN Kaltim kedepannya tetap melakukan mekanisme penjaringan bakal calon yang diusung oleh Partai,” terang mantan Direktur News Radio Gema Wana Prima (GWP) ini.
Bagaimanapun juga nama-nama tersebut, dianggap sebagai kader-kader terbaik dan layak untuk diangkat sebagai calon untuk mengikuti konstelasi politik daerah pada 2020. Dimana PAN sendiri tidak menutup peluang untuk berkoalisi dengan partai-partai lainnya.
“Terkait dilistnya nama-nama yang muncul untuk maju dalam Pilkada serentak 2020 mendatang dari dalam tubuh PAN, sudah disosialisasikan keseluruh akar rumput. Bahkan untuk Parpol dan tokoh-tokoh politik lain juga terus dilakukan penjajakan agar terbuka peluang besar berkoalisi nantinya,” ungkap Bakri Hadi.
Terlebih penting bagi DPW PAN Kaltim dan DPD PAN Kutim adalah bagaimana menyatukan ide-ide dan cita-cita besar bersama semua pihak. Dalam mewujudkan kehidupan dan kesejahteraan masyarakat Kutim dan masyarakat Kaltim yang lebih baik. (Arso)
