SANGATTA – Pertumbuhan penduduk Kecamatan Sangatta Utara dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Tingginya jumlah penduduk di Kecamatan Sangatta Utara, maka otomatis jumlah sampah yang diproduksi setiap rumah tangga, juga cukup besar. Kondisi ini ternyata menyebabkan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kebersihan Sangatta Utara yang berada di bawah koordinasi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kutim, kewalahan.
Diterangkan Kepala UPT Kebersihan Kecamatan Sangatta Utara Rara, jika unit kerja kebersihan kewalahan dalam mengangkut sampah-sampah yang diproduksi rumah tangga dan sejumlah pelaku usaha di wilayah Sangatta Utara.
“Sehari minimal ada sebanyak 29 kali hingga 30 kali truk sampah mengangkut sampah rumah tangga. Sementara dalam waktu-waktu tertentu seperti hari raya atau ada kegiatan Pemkab Kutim, jumlah pengambilan sampah perhari bisa mencapai 31 kali angkut menggunakan kendaraan truk, dengan kondisi kapasitas penuh sampah,” ungkapnya saat dihubungi melalui telpon seluler.
Jumlah personil yang ada di UPT Kebersihan Sangatta Utara sebanyak 149 orang, terdiri dari 100 orang tenaga harian lepas (THL) yang sehari-hari bertugas di lapangan untuk melakukan pengambilan sampah, ditambah 49 pegawai administrasi kantor dan lapangan yang terdiri dari Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Tenaga kerja Kontrak Daerah (TK2D).
Sementara itu, jumlah armada truk pengangkut sampah yang kini dimiliki UPT Kebersihan Sangatta Utara hanya sebanyak 4 unit. Kendaraan-kendaraan itu pun kini kondisinya sudah tua dan sering mogok. Jika kebetulan ada dua unit truk yang mengalami mogok akibat kerusakan mesin, maka terpaksa hanya dua armada truk yang difungsikan. Hal ini menyebabkan pengangkutan dan pengambilan sampah dari tempat pembuangan sementara (TPS) sampah, sering mengalami keterlambatan.
UPT Kebersihan Sangatta Utara harusanya,memiliki minimal 8 unit armada truk pengangkut sampah. Itu pun juga harus dalam kondisi baru, bukan kendaraan lama. Pihaknya sendiri sejak dua tahun lalu sudah pernah mengusulkan pengadaan unit armada truk sampah baru, namun usulan pengadaan tersebut batal diakibatkan kendala pembayaran pengadaan dari Pemkab Kutim.
Dirinya berharap tahun ini atau pada tahun depan, pihaknya bisa mendapatkan unit armada truk baru, minimal sebanyak 2 unit truk. Selain mengajukan pengadaan melalui Dinas LH Kutim, selama dua tahun ini pihaknya juga sudah mengusulkan bantuan kendaraan truk sampah melalui Forum CSR (Corporate Social Responsibility) Kutim, namun hingga kini belum ada tanggapan. (Arso)