SANGKULIRANG- Ulama merupakan pewaris para Nabi, para ulama memiliki peran penting sebagai pemimpin umat untuk melanjutkan dan memelihara syiar dan kemuliaan Islam. Rasulullah Muhammad SAW juga telah tegas memerintahkan umatnya untuk menghormati dan memuliakan para ulama.
Hal tersebut ternyata diimplementasikan oleh Bupati Kutim H Ismunandar dengan meresmikan Makam Shohibul Wilayah Kalimantan Timur “AL Habib Husain Bin Hasyim Bin Hasan Bin Thoha Bin Yahya”. Yakni seorang ulama besar yang dulunya melakukan syiar Islam diwilayah Kaltim, khususnya didaerah pesisir.
Makam yang diresmikan oleh orang nomor satu di Pemkab Kutim tersebut berlokasi di Senumpak – Tanjung Mas, Desa Maloy Kecamatan Sangkulirang. Peresmian dilakukan pada Selasa (27/8/2019) kemarin.
Saat peresmian, Bupati didampingi sang isteri yang juga Wakil Ketua DPRD Kutim Hj Necek UR Firgasih, beberapa anggota DPRD Kutim, sejumlah tokoh agama dan masyarakat, Camat Sangkulirang Tajuddin. Disaksikan ratusan masyarakat beberapa kecamatan pesisir.
Setelah peresmian Ismu menjelaskan bahwa peresmian makam salah seorang ulama besar di Kaltim ini, merupakan upaya semua pihak untuk memuliakan ulama yang juga guru bagi umat Islam.
“Sebab tanpa keberadaan ulama, manusia akan bodoh dan mudah tergoda setan. Baik dari jenis manusia maupun jin. Karena itu keberadaan ulama merupakan nikmat Allah SWT yang diberikan kepada penduduk bumi. Merekalah lentera-lentera yang menerangi, para pemimpin yang memberi petunjuk dan hujjah Allah di atas bumi,” jelas Ismu didampingi isteri.
Selain itu, alasan lain mengapa umat Islam wajib memuliakan ulama karena merekalah yang akan memusnahkan segala pemikiran sesat serta bentuk keraguan dari dalam hati dan jiwa manusia. Sehingga menjadi pondasi keimanan dan kekuatan umat. Oleh sebab itu, umat Islam, khususnya penguasanya wajib menjaga dan memuliakan ulama. Salah satu caranya adalah melestarikan makam ulama sebagai salah satu situs religi bagi umat Islam.
Wakil Ketua DPRD Kutim Ny Hj Encek UR Firgasih juga berpendapat sama. Bahwa seorang pemimpin tak boleh meniadakan peran para ulama. Apalagi sampai menjelek-jelekkan para ulama yang merupakan guru bagi umat muslim.
“Dengan diresmikannya makam AL Habib Husain Bin Hasyim Bin Hasan Bin Thoha Bin Yahya ini, masyarakat pesisir khususnya Sangkulirang dapat berziarah. Memanjatkan doa kepada Allah SWT untuk sang ulama. Makam ini tentunya harus pula dijaga dan dilestarikan sebagai situs warisan leluhur,” sebut Firgasih yang akrab disapa Bunda.
Sebelum peresmian, panitia terlebih dahulu melaksanakan haul untuk mendoakan AL Habib Husain Bin Hasyim Bin Hasan Bin Thoha Bin Yahya. Menghadirkan ulama Gus Fahmi dari Lamongan, Jawa Timur. (*)