SANGATTA – Walaupun Kutim mendapatkan penghargaan sebagai Kabupaten Layak Anak (KLA), dengan predikat Pratama. Akan tetapi menurut Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda), H.M Edward Azran masih ada satu titik penilaian yang harus dijadikan nyata dilapangan yakni sebuah fasilitas layak anak.
“Karena itu, kita nikmati saja predikat pratama dulu, meskipun sebenarnya kalau kita ingin memasukan semua poin yang kita raih, itu kita bisa mendapat predikat Madia. Namun bukan itu yang kita kejar, tapi kita ingin benar-benar fasilitsnya memang nyata. Sebab predikat Madia, itu hanya masalah poin dengan Pratama,” jelasnya.
Untuk membuktikan jika Kutim layak menyandang predikat Kabupaten Layak anak, maka pihaknya akan fokus membangun fasilitas sesuai dengan persyaratan kota layak anak di tiga kecamatan. Termasuk di Sangatta, Sangatta selatan serta Rantau pulung atau di Wahau. Sebab, jika di kabupatrn ada tiga kecamatan dinyatakan telah layak anak, maka kabupetan itu disebut layak anak.
“Namun tidak cukup hanya untuk tiga kecamatan ini, kecamatan-kecamatan lain juga tetap dibangun. Namun yang harus disempurnakan utamannya di tiga kecamatan dulu. Jika Kutim jadi kabupaten layak anak, maka itu juga untuk mendukung provinsi layak anak. Sebab jika di provinsi itu ada tiga kabupetan atau kota jadi layak anak, maka provinsi itu jadi provinsi layak anak,” jelasnya.
Dan ujung dari semua ini, ke depan, Indonesia juga jadi layak anak. Sehingga bukan semata-mata predikat yang ingin dikejar, tapi fasilitasnya yang memenuhi syarat, dan nyata adanya. Baru kemudian Kutim dapat naik pada kelas selanjutnya untuk KLA. Semisal adanya taman literasi. (Arso)