Berita PilihanEkonomiKecamatan

Perusahaan Perkebunan Bantu Pembangunan Jembatan di Busang

235
×

Perusahaan Perkebunan Bantu Pembangunan Jembatan di Busang

Sebarkan artikel ini

BUSANG – Nampaknya warga di Kecamatan Busang saat ini sudah bisa tersenyum lebar, hal ini berkaitan dengan rencana pembangunan jembatan yang menghubungkan desa-desa di hulu dan hilir Busang. Tentu melalui peran serta perusahaan-perusahan perkebunan kelapa sawit setempat, melalui program Coorporate Sosial Responsibilty (CSR).

Camat Busang Impung Anyeq saat ditemui wartawan mengatakan, pembangunan jembatan dan peningkatan kualitas jalan amat diperlukan masyarakat setempat untuk mempermudah akses transportasi. Adanya pembangunan jembatan yang melibatkan pihak perusahaan tentu akan sangat membantu, tinggal peningkatan kualitas jalan saja lagi yang diharapkan warga.

“Tahun 2020 ini dengan dana CSR yang diberikan oleh perusahaan pekebunan dalam hal ini PT. Triputra Agro Persada (TAP) melalui dua perusahaan dibawahnya yakni PT. Sawa dan PT. PHPM. Yang akan membangunkan jembatan beton penghubung di sekitar area pabrik dan berdampak pada transportasi warga di hulu dan hilir sungai Atan,” jelasnya.

Sementara itu untuk PDAM telah teraliri ke tiga desa, yakni desa Long Lees, Long Nyelong, dan Long Pejeng. Adapun untuk listrik, PLN telah dilakukan pemasangan tiang-tiang, trafo dan kabel listrik telah berjalan awal tahun 2020 ini, sehingga diperkirakan pada pertengahan tahun listrik telah masuk ke rumah-rumah warga di Busang.

“Saat ini keperluan listrik warga di Busang, mengandalkan mesin genset yang dimiliki masing-masing warga. Dari kabar yang saya dapatkan dari pihak PLN, tinggal pemasangan mesin listriknya, sehingga diperkirakan 2 hingga 3 bulan, listrik akan menyala di daerah kami,” ungkapnya.

Perlu diketahui dengan membaiknya akses transportasi jalan bagi warga, jelas berpengaruh pada para petani-petani setempat dalam memasarkan produk pertanian dan perkebunannya hingga keluar Kutim.

“Produk pertanian unggulan di Busang antara lain Kakao, itu produk andalan sejak jaman Bupati Kutim pertama yakni Awang Faroek Ishak. Selanjutnya kelapa sawit, karet, lada, serta biji kopi asli produk lokal Kutim,” terangnya lebih jauh. (Arso)