SANGATTA – Polemik mengenai hanya mengikutsertakan delapan cabang olahraga pada kegiatan Pekan Olahraga Kabupaten (Porkab) I Kutim 2020, mendapat protes keras dari beberapa cabor lainnya yang bahkan memiliki prestasi gemilang pada pelaksanaan Porprov Kaltim pada 2018 lalu.
Ketua Harian Perbakin Kutim Sarwono Hidayat bahkan bereaksi keras, atas tidak diikutsertakannya cabor Perbakin dalam pelaksanaan Porkab. Berbicara “Pekan” tentu berkaitan dengan sebuah pesta untuk semua cabor, bukan hanya beberapa cabor. Dimana hingga saat ini tidak pernah pihak KONI, untuk mengumpulkan cabor-cabor yang dibawah nangunannya agar mengkomunikasikan perihal ini.
“KONI sebagai induk organisasi kami, tidak pernah memanggil kita-kita pengurus cabor. Kami sangat prihatin, ini bagai nasi sudah menjadi bubur. Andaikan ada komunikasi dan kita diajak bicara, siapa berbuat apa dan bagaimana. Kemungkinan dana sebesar Rp. 5 miliar ini akan cukup dan ini bukan jumlah yang sedikit,” jelas pria yang pernah menjabat sebagai Ketua Pertandingan pada Porprov Kaltim ini.
Sementara itu Ketua Harian Ikatan Olahraga Dansa Indonesia (IODI) Wilhelmus mengungkapkan bahwa pihak KONI dan Dispora Kutim tidak melibatkan cabor-cabor, sehingga hal ini dianggap tidak transparan dan kemudian muncul angka Rp. 5 miliar untuk dana operasional Porkab.
“Harusnya kita bicara dulu didalam, bukan ke DPRD. Namun kelemahannya teman-teman di KONI dan Dispora Kutim tidak membuka ruang bicara terlebih dahulu pada cabor-cabor lainnya secara transparan. Sampai sejauh mana mereka (KONI, red) dapat menginventarisir terkait data-data yang mereka dapat, dalam waktu tujuh hari untuk 18 kecamatan,” jelasnya.
Kejujuran yang diutamakan, karena menurut Wilhelmus jangan sampai apa yang dikatakan oleh Pak Sarwono terjadi. Dimana pimpinan tinggi di Kutim mulai dari Bupati hingga Wakil Bupati tidak tahu, atau hanya Asal Bapak Senang (ABS), kemudian menyampaikan data-data fiktif dan ini akan jadi persoalan.
“Kami sepakat dari 50 cabor minus 8 cabor yang mengikuti Porkab, silahkan ikut Porprov di Kabupaten Berau. Kita tidak ikut, untuk apa kita ikut kita tidak dilibatkan. Bagaimana kosentrasi dilakukan di kecamatan dan hanya melibatkan 8 cabor. Perlu diketahui IODI menyumbang 8 emas bagi Kutim pada Porprov lalu,” tegasnya membuka mata semua pihak.