WARTAKUTIM.CO.ID SANGATTA – Bupati Kutai Timur Drs. H. Ardiansyah Sulaiman, menggelar sidak di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kudungga Sangatta, Kutim Pada Selasa (16/11/2021) siang.
Dalam Sidak tersebut, Ardiansyah Sulaiman berdialog langsung dan menerima masukkan dari para dokter, serta dokter spesialis, User, hingga para perawat terkait kendala-kendala atau kebutuhan di RSUD.
“RSUD ini sebenarnya luar bisa sekali. Karena sudah punya alat-alat yang canggih. Seperti CT Scan, hemodialisa, alat anastesi, urulogi dan lainnya. Disamping itu, ada SDM atau punya dokter-dokter specialis hingga sub specialis. Nah ini luar biasa,” ucap Ardiansyah.
Pada Sidak di Rumah sakit terbesar di Kutim ini, Ardiansyah di dampingi Direktur RSUD Kudungga dr Yuwana dan jajarannya. Selain berdialog dengan Pihak rumah sakit, orang nomor satu di Kutim ini juga mengunjungi ruangan demi ruangan. Mulai dari ruangan poli, beda, viv, hemodialisa, ICU dan UGD.
Dalam kemampatan itu juga, Hampir semua ruangan pelayanan di Kunjungi oleh mantan wakil bupati Kutim di masa kepemimpinan Isran Noor ini.
Dalam kesempatan itu, Direktur RSUD Kudungga dr Yuwana, Ardiansyah memintanya segera membuat program perencanaan pengembangan RSUD. Seperti perluasan gedung yang menurutnya sudah sangat mendesak.
Bupati Minta RSUD Segera di Benahi
Melihat kondisi gedung yang telah di bangun 12 tahun itu, Ardiansyah menyebutkan perlu dilakukan pengembangannya, baik ruangan poli maupun ruangan lainnya.
“Cat-cat gedung yang sudah luntur, segera dicat kembali. Kebersihan lingkungan termasuk kursi-kursi tunggu pasien diperhatikan lagi. Agar lebih bagus, pasien dan keluarga pun akan lebih nyaman. Untuk hal-hal teknis lain, pihak RSUD lebih mengetahui untuk itu,” pintahnya
Kebutuhan mendesak lainnya, seperti alat cuci darah (hemodialisa) agar bisa segera dioperasikan paling tidak awal 2022. Sehingga, masyarakat yang membutuhkan pelayanan cuci darah, tidak perlu jauh-jauh ke Bontang atau Samarinda.
“Termasuk pelayanan medical cek up, bagaimana bisa dilakukan juga di RSUD Kudungga. Untuk kelengkapannya, segera diurus juga perizinannya pernefri hemodialisa itu. Sebab alat dan SDM sudah tersedia, sayang sekali tidak digunakan hanya karena terkendala di perizinannya,” imbuhnya.
Di samping perlu melakukan perluasan gedung, ia juga memberikan saran agar memberdayakan SDM RSUD Kudungga dalam pengelolaan instalasi penunjang Rumah Sakit (IPRS) dengan melakukan kerja sama dengan BLKI Mandiri untuk pelatihan (ADV)