Pasca kegiatan pendistribusian tersebut, Disperindag memastikan untuk menjaga kestabilan harga minyak goreng curah di pasaran. Walau Disperindag tidak bisa menjaga stock minyak goreng kemasan, mengingat produk tersebut bukan produk subsidi.
Maka yang dilakukan ialah memastikan penyebaran minyak goreng curah ke masyarakat, karena termasuk produk yang disubsidi pemerintah. Serta juga menjaga agar tidak terjadi kekurangan stoknya di pasaran.
“Sehingga tidak ada lagi harga minyak goreng curah hingga diatas Rp.20.000, karena itu sama mendekati harga eceran tertinggi minyak goreng kemasan. Untuk itu kita kerjasama dengan pihak penyedia di Bontang, agar tidak terjadi lonjakan. Di Kaliorang bahkan minyak goreng curah sudah berada di harga Rp. 15.000,” ujar Ahmad Doni Efriadi.
Sebelumnya, Camat Muara Bengkal Norhadi mengungkapkan pada Senin (6/6/2022) lalu telah berlangsung pembagian minyak goreng curah. Ada beberapa desa yang mendapatkannya, seperti desa Mulupan yang menerima minyak goreng sebanyak 1.086 liter, Senambah 1.230 liter, Ngayau 3.510 liter, Muara Bengkal Ilir 2.910 liter.
“Desa Muara Bengkal Ulu mendapatkan jatah minyak goreng curah sebesar 4.685 liter. Desa Benua Baru 3.265 liter, desa persiapan Parianum 2.175 liter, dan desa Batu Balai 915 liter. Jadi total minyak goreng murah yang disalurkan pada warga secara keseluruhan ialah 19.775 liter,” jelas Camat Muara Bengkal. (Imr/Wal)