Wartakutim.co.id, Sangatta – Implementasi kebijakan Merdeka Belajar dan Guru Penggerak di tingkat sekolah, merupakan peluang dalam membuat banyak inovasi dan kreativitas untuk menghasilkan dampak nyata bagi pendidikan di Indonesia dan Kutai Timur.
Sehingga menurut Plt Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kutim Hj. Irma Yuwinda, ST., M.Si merupakan perihal tepat dalam merefleksikannya dengan momentum Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-77 yakni Pulih Lebih Cepat Bangkit Lebih Kuat.
“Merdeka Belajar adalah suatu pendekatan yang dilakukan supaya siswa untuk bisa memilih pelajaran yang diminati. Terlebih Badan Standar Nasional Pendidikan memberikan pelatihan kepada para guru, agar melakukan cara pembelajaran yang kontekstual,” terangnya.
Sehingga hal ini dapat membantu daerah untuk mewujudkan desentralisasi pendidikan, mengingat daerah mampu menyusun buku-buku berbasis kontekstul. Dengan menyerap local wisdom (kearifan lokal, red) yang memudahkan siswa-siswa menangkap intisari pembelajaran.
“Merdeka Belajar di Kutim telah mulai digalakkan, salah satunya pada satuan pendidikan dasar. Momentum dunia pendidikan untuk bangkit dan berinovasi, termasuk dalam mewujudkan dan mengimplementasikan program Merdeka Belajar. Khususnya bagi Disdik, sekolah-sekolah dan satuan pendidikan,” tukas wanita berjilbab ini.
Terlebih lagi, pemerintah pusat memberikan kapasitas secara berkelanjutan dan berjenjang sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal-hal yang bersifat inovasi seperti STEM (science, technology, enginering, and math), HOTS (high order thinking skills), pendidikan pada era Industri 4.0 dan perkembangan lainnya yang dilatihkan pada guru-guru. Sehingga inovasi dan kreasi harus dilaukan untuk perubahan besar di dunia pendidikan. (ADV-KOMINFO/Imr/Wal)