BeritaBerita PilihanEkonomi

Garap Pertanian Berbalut Argowisata – Petakan LP2B di Kaubun

272
×

Garap Pertanian Berbalut Argowisata – Petakan LP2B di Kaubun

Sebarkan artikel ini

Wartakutim.co.id, Kaubun – Petani padi sawah di Desa Bumi Rapak Kecamatan Kaubun memberikan sumbangsih besar dalam menjaga ketahanan pangan, di Kabupaten Kutai Timur. Hal ini berkaitan erat dengan panen raya yang menghasilkan 1.710 ton gabah kering, dari hasil panen dilahan pada luas 300 hektar dimana satu hektarnya mencapai 5,7 ton.

Dalam panen raya yang dilakukan Kelompok Tani (Poktan) Bhuana Sari di Desa Bumi Rapak pada Sabtu (20/8/2022) kemarin, hadir Bupati Ardiansyah Sulaiman, Wakil Ketua II DPRD Kutim Arfan, Sekretaris Kabupaten Rizali Hadi, maupun Kepala Dinas Pertanian Kutim Dian Ratna Ningrum.

“Kita patut bangga, karena Poktan Bhuana Sari merupakan ikon dalam pertanian padi sawah di Kutim. Selain memang mampu mandiri, kelompok ini memiliki garapan sawah paling luas dan intens digarap petani setempat,” tukasnya.

Adanya maksud Bupati Ardiansyah Sulaiman untuk membangkitkan pula sektor pariwisata, berbalut potensi sektor pertanian dalam hal agrowisata. Distan Kutim akan menggawangi perihal itu, berupa pembanguan paving jalan pertanian dengan cat warna-warni senilai Rp 150 juta.

“Dimana akan bekerjasama dengan pihak desa melalui Dana Desa (DD) Bumi Rapak dan bantuan dari PT. GAM, untuk menggoalkan maksud dari Pemkab Kutim dalam memajukan sektor pertanian dan juga pariwisata,” jelasnya.

Dinas Pertanian Kutim akan memetakan pula perihal Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) di Kaubun, dengan mekanisme pertanian modern. Ketika panen petani dapat menggunakan Combine Harvester, yakni mesin panen padi yang memiliki cara kerja memotong, memegang, merontok, dan membersihkan sisa hasil panen sekaligus.

Alat ini akan menghemat biaya bagi petani. Jika untuk satu hektar diperlukan biaya panen sebesar Rp 6 juta, maka dengan Combine Harvester petani hanya mengeluarkan biaya sebesar Rp 3 juta.

“Menggunakan cara manual petani mengeluarkan biaya dua kali lipat dan waktu panen yang lebih lama dibandingkan jika menggunakan alat tersebut. Distan pada tahun anggaran 2023, akan memenuhi permintaan petani terkait hand tractor,” ungkap Kadistan Kutim. (ADV-KOMINFO/Imr/Wal)