WARTAKUTIM.CO.ID,SANGATTA – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim), melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), telah memberikan jaminan bahwa ketersediaan telur ayam untuk konsumsi menjelang Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah aman dan mencukupi. Hal ini merupakan hasil dari upaya dalam mengurangi ketergantungan terhadap pasokan telur dari luar daerah seperti Sulawesi dan Jawa. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kutai Timur, Zaini, menjelaskan bahwa pengusaha ayam petelur di Kutim telah mengalami perkembangan yang signifikan, mampu memproduksi 40 ribu butir telur per harinya.
“Kita telah berhasil mengurangi ketergantungan terhadap pasokan telur dari luar daerah seperti Sulawesi dan Jawa. Produksi telur lokal di Kutim telah mencapai 40 ribu butir per hari,” ungkap Zaini kepada sejumlah awak media.
Keberhasilan ini juga memberikan dampak positif terhadap stabilitas harga pangan di daerah tersebut, khususnya dalam menekan inflasi. Telur ayam merupakan salah satu penyumbang inflasi dalam sektor pangan, namun dengan adanya produksi lokal yang cukup, harga telur tetap stabil meskipun pasokan sedang berfluktuasi.
Namun demikian, masih terdapat tantangan dalam hal harga daging sapi di Kutim. Pembatasan masuknya sapi potong ke Kaltim akibat Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) telah berkontribusi terhadap kenaikan harga. Sementara itu, sapi lokal tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat karena jumlahnya yang terbatas.
“Harga daging sapi saat ini naik menjadi sekitar Rp150 ribu per kilogram. Namun, ini terjadi dalam setiap bulan Ramadan, dimana permintaan cenderung meningkat. Setelah periode tersebut, harga diperkirakan akan kembali stabil,” terangnya.
Meskipun terjadi kenaikan harga pada beberapa kebutuhan pokok seperti beras, peningkatan tersebut masih tergolong kecil. Zaini menjelaskan bahwa stok yang cukup pada berbagai kebutuhan pokok membuat kenaikan harga tidak signifikan.
Dalam upaya mengatasi lonjakan harga dan menjaga stabilitas harga pangan, Pemerintah Kutai Timur sedang mempersiapkan operasi pasar. Meskipun telah dilakukan di Teluk Pandan, tantangan dana masih ada. Oleh karena itu, pihaknya sedang merencanakan operasi pasar di berbagai kecamatan, sesuai dengan arahan Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman.
“Kami sedang mempersiapkan staf untuk operasi pasar di seluruh kecamatan, sesuai dengan perintah Bupati. Kami masih menunggu persetujuan dari Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) untuk melaksanakan rencana tersebut. Kami juga akan mengusulkan penggunaan Dana Tak Terduga (DTT) agar operasi pasar dapat dilakukan tahun ini,” tutupnya. (ADV)