WARTAKUTIM.CO.ID,SANGATTA – DPC Partai Demokrat Kutai Timur mendaftarkan 40 Bakal calon legislatif (Bacaleg) DPRD kabupaten ke KPU Kutai Timur, Jumat (12 Mei 2023) siang.
Sebelum menuju kantor KPU Kutim di jalan AW Syahrani Sangatta, seluruh baleg berkumpumpul di kantor sekrtariat Partai demokrat Kutim di jalan di Ponegoro Sangatta, untuk mendengarkan arahan ketua DPC Demoktrat Kutim Ordiansyah.
Rombongan bacaleg bersama simpatisan dan pendukung demokrat kutim meninggalkan kantor sekertrarian pada pukul 14.00 wita dengan konvoi menggunakan puluhan mobil ke kantor KPU.
Ditemui usai pendaftaran, Ketua DPC Partai Demokrat Kutai Timur Ordiansyah mengatakan jika penyerahan berkas pendaftaran ini, merupakan langkah awal bagi Partai Demokrat Kutim untuk menyatakan siap memenangkan Pemilu 2024 mendatang.
“Daftar Bacaleg yang kita daftarkan adanya sebanyak 40 orang dari 5 Daerah Pemilihan (Dapil) dan komposisi keterwakilan perempuan disemua Dapil kita tempatkan di nomor urut yang bagus,”Kata Ordiansyah kepada sejumlah awak media
Diakuinya komposisi Bacaleg yang didaftarkan ke KPU Kutim merupakan keterwakilan dari setiap kelompok masyarakat, yang berada disetiap Dapil. “Luar biasa sesuai dengan heterogenitas masyarakat yang ada di Kutai Timur,” Jelasnya
Karena itu pihaknya sangat optimis bisa memenangkan pemilu di Kutai Timur dengan bekal kerja keras dari setiap bakal calon legeslatif yang maju di Pemilu 2024 mendatang. “Tidak ada kata lain selain kerja keras, dengan target 6 kursi atau dari 4 kursi menjadi 6 kursi di DPRD Kutim” Tuturnya
Lebih lanjut, Ordiansyah menambahkan bahwa jika didalam komposisi bacaleg yang didaftarkan ke KPU Kutim juga diisi beberapa caleg termuda, bahkan salah satu diantaranya ada yang baru berumur kurang lebih 21 Tahun.
“Ya itulah Partai Demokrat, sekarang dicintai anak-anak muda. Apalagi ketua umum kami yang sangat luar biasa, gagah dan cerdas. Jadi muda itu tidak hanya sekedar usia, tapi juga punya kemampuan dan intelejencia. Saya kira Partai Demokrat saat ini sangat pas menjadi tambatan hati, kaum milenial atau generasi Z untuk membebaskan diri dalam politik.” Tutupnya (ADV)