Berita

Bupati Ardiansyah Optimis 2024 Dapat Menekan Angka Stunting Hingga 20 Persen

135
×

Bupati Ardiansyah Optimis 2024 Dapat Menekan Angka Stunting Hingga 20 Persen

Sebarkan artikel ini
Bupati Ardiansyah Optimis 2024 Dapat Menekan Angka Stunting Hingga 20 Persen

WARTAKUTIM.CO.ID,SANGATTA – Pentingnya penanganan stunting dan upaya pencegahannya memang sangat diperhatikan oleh pemerintah, termasuk di Kabupaten Kutai Timur (Kutim). Stunting merupakan masalah gizi kronis yang dapat berdampak negatif pada pertumbuhan dan perkembangan anak.

Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman menyebutkan, di Kutim, angka stunting sempat mencapai 27,4 persen, yang saat itu menjadi angka prevalensi stunting tertinggi di Kalimantan Timur. Namun, melalui upaya yang digenjot oleh Pemerintah Kabupaten Kutim, angka stunting berhasil ditekan menjadi 24,7 persen.

“Ini  hasil kerja keras dari Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten, SKPD terkait, Tim Pendamping Keluarga (TPK), Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB), Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK), serta stakeholder lainnya, “ujar Ardiansyah.

Meskipun terdapat penurunan angka stunting, Lanjut Bupati Ardiansyah, Pemkab Kutim masih optimis dapat menekan angka stunting hingga 20 persen pada tahun 2024 dan bahkan mencapai 14 persen.

Upaya ini melibatkan berbagai pihak, termasuk kerjasama antara Kementerian Agama dan Dinas Kesehatan dalam memberikan pembekalan kepada calon pengantin untuk menjaga kesehatan mereka sebelum menjadi pasangan suami-istri. Tujuan akhirnya adalah menciptakan pasangan dan keturunan yang berkualitas, “jelasnya.

Dikatakan, Pemerintah Kabupaten Kutim memiliki komitmen untuk mencegah dan mengatasi stunting, sejalan dengan program Indonesia Terbebas dari Stunting pada tahun 2035. Dalam hal ini, Dinas Kesehatan berperan penting dalam bekerja sama dengan semua stakeholder untuk mengatasi dan mencegah stunting, “terangnya.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kutim, dr. Bahrani, menjelaskan bahwa periode emas anak, yaitu 1000 hari pertama kehidupan, merupakan masa yang sangat penting. Pada masa ini, pertumbuhan dan perkembangan, terutama otak, mencapai 80 persen dan menjadi penentu tingkat kecerdasan individu.

Oleh karena itu, pemerintah berharap untuk melakukan intervensi stunting sejak dini. Peran bidan sangatlah penting dalam mendampingi kesehatan ibu dan anak, termasuk dalam persiapan calon pengantin sebelum menikah untuk memastikan kesiapan mereka dalam menjalani kehamilan,”jelasnya.

Lebih lanjut Ia menambahkan, upaya pencegahan stunting membutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan tenaga medis seperti bidan. Dengan kerjasama yang baik dan kesadaran akan pentingnya gizi dan perawatan yang baik pada masa pertumbuhan anak, diharapkan angka stunting dapat terus menurun dan generasi yang lebih sehat dan berkualitas dapat terwujud. (WAL/KOMFINFO/ADV)