Wartakutim.co.id, Sangatta – Menangapi dibentuknya BKMM-DMI di Kecamatan. Khusus Da’i Pembangunan, adakah melakukan binaan untuk masyarakat. Itu yang menjadi pertanyan orang nomor satu di Kutim, mengingat ketika Beliau berkunjung ke kecamatan banyak ditemukan toilet tak terurus.
“Masjid tidak diurusi, Bau, apalagi masuk ke WCnya. Dari Samarinda Sangatta hanya ada 2 saja masjid yang saya kunjungi bersih. Masjid Agung untuk disiram sehabis buang air kecil. Disiram percikannya. Apalagi percikannya sambil berdiri terkena dikaki. Bagaimana cara membersihkan kotoran seperti itu.DKM Masjid manfaatkan itu. Berharap berkolaborasi dengan Dewan Masjid yang berada di kecamatan”. kata Ardiansyah.
Lebih lanjut Bupati menerangkan Kutim belum memiliki lapas dan para napi ditempatkan di Bontang.
“Bontang menampung 400 Orang dan sekarang sudah seribu lebih hampir 70 % di huni orang Kutai Timur. 70 % persoalan Narkoba”. ujarnya.
Ia meminta DAI Pembangunan untuk memberi pemahaman apapun itu. yang bisa mengayomi dan memberikan pemahaman terkait masalah tersebut. Saat melakukan kunjungan ke Bazar UMKM Sangkulirang, Bupati sempat bertemu Kalposek dan berbincang, bahwa dilapas terdapat Pengedar Narkoba yang umurnya 60 Tahun.
“Bentuk pengajian untuk lansia. Ini kondisi terkini. Ayo kita membina keluarga melalui Pembinaan BKMM-DMI,” pesan Ardiansyah Sulaiman.
Sebelumnya ketika Pelantikkan BKMM-DMI berlangsung di Rumah Jabatan Bupati pada Selasa (5/9/2023). Ketua Dewan Masjid Muhammad Ramli mengatakan mengatakan setelah dilantik bekerja bukan diam. Bekerja harus ikhlas. Ia meminta seluruh mesjid punya majelis Taklim.
“Mungkin nantinya ada gerakan Masjid Bersih. BKMM-DMI kerja bersama. program kita laksanakan termasuk membentuk Cabang di Kecamatan. Harapan semua bisa dilaksanakan untuk membangun Kutai Timur”. kata Muhammad Ramli. (Uni)