BeritaBerita PilihanKaltimWonderful Kutim

Festival Tiga Teluk 2023! Merangkai Pesta Bahari Lebih Besar Dibanding 2017 lalu

477
×

Festival Tiga Teluk 2023! Merangkai Pesta Bahari Lebih Besar Dibanding 2017 lalu

Sebarkan artikel ini

Wartakutim.co.id, Sangatta – Dinas Pariwisata Kabupaten Kutai Timur terus berupaya mengembangkan wisata bahari yang berada dekat dengan Ibukota Kabupaten, yakni di Kecamatan Sangatta Selatan. Kegiatan ini merangkai penguatan wisata bahari yang sebelumnya meredup akibat pandemi Covid-19, dan digarap lebih besar dibanding Festival Teluk Lombok 2017.

Diungkapkan oleh Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Kutim Nurullah saat ditemui pada Jum’at (17/11/2023) pagi, bahwa pihaknya menggagas digelarnya Festival Tiga Teluk yakni Teluk Lombok, Teluk Singkama, dan Teluk Peancis.

“Untuk ketiga teluk ini memang beda tempat, namun tidak terlalu jauh antara satu dengan lainnya. Sehingga masih satu rangkaian kegiatan, dengan mengakomodir kemampuan tiga teluk tersebut,” jelas pria yang ikonik rambut ikalnya itu.

Kegiatan-kegiatan juga dimaksimalkan untuk meningkatkan keragaman agenda terkait festival tiga teluk, antara lain lomba perahu hias yang starnya di Sungai Papan lalu melintasi Teluk Perancis dan Teluk Lombok.

“Kegiatan ini memang baru, sebelumnya pada 2017 sempat dilakukan kegiatan serupa namun itu hanya festival Teluk Lombok saja. Untuk itulah kita promosikan kembali dengan kegiatan yang lebih besar serta merangkul dua teluk lainnya,” tegas Nurullah.

Dinas Pariwisata Kutim menyadari beberapa waktu terakhir, jika kunjungan wisatawan lokal mengalami penurunan jumlah. Itu akibat ada kasus monster (buaya, red) beberapa waktu lalu. Sehingga membuat kunjungan tak semeriah sebelumnya, untuk itulah melalui festival tiga teluk diharapkan mennciptakan suasana yang mampu menaikkan kunjungan wisatawan.

Kadispar Kutim bersama-sama stake holder dan masyarakat setempat, yakni ketiga teluk tersebut. Melakukan himbauan agar masyarakat tidak dulu berenang-renang di area tertentu, untuk di Teluk Lombok.

“Khususnya area jembatan sebelah kiri, itu juga karena tidak adanya kunjungan wisata pada saat tingginya Covid-19. Jika aktivitas wisata ramai, hewan-hewan (buaya, red) cenderung takut dengan aktivitas ramai manusia. Karena sepi hewan liar tersebut berani masuk ke wilayah sebelahnya,” tukas Kadispar. (Adv-War)