Berita

Bugis Vaganza 2023 di Teluk Pandan, Sukses Membawa Keberagaman Budaya Bugis dan Dukungan UMKM

552
×

Bugis Vaganza 2023 di Teluk Pandan, Sukses Membawa Keberagaman Budaya Bugis dan Dukungan UMKM

Sebarkan artikel ini

WARTAKUTIM.CO.ID,SANGATTAKegiatan Bugis Vaganza 2023 di Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Kutai Timur, disoroti sebagai sukses luar biasa oleh Wakil Ketua I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutim, Asti Mazar. Dalam pernyataannya pada Senin (20/11/2023), Asti Mazar menyampaikan rasa syukurnya atas terselenggaranya Bugis Vaganza Teluk Pandan 2023, yang dianggap sebagai bentuk aspirasi masyarakat dalam mengangkat budaya Bugis Sulawesi Selatan.

Menurut Asti Mazar, kecamatan Teluk Pandan banyak dihuni oleh suku Bugis, dan kehadiran Bugis Vaganza menjadi sarana untuk mempromosikan dan melestarikan warisan budaya Bugis di wilayah tersebut. Ia mengapresiasi upaya keras masyarakat setempat yang berhasil merangkai acara selama tiga hari berturut-turut. Acara tersebut mencakup pagelaran tarian Bugis, fashion show baju adat Bugis, dan berbagai kegiatan positif lainnya, yang semuanya bertujuan untuk memeriahkan Bugis Vaganza 2023 di Teluk Pandan.

Dalam konteks ini, Asti Mazar mengungkapkan bahwa Bugis Vaganza 2023 juga menghadirkan penyanyi dangdut yang berasal dari kalangan Bugis. Ia secara tegas mendukung inisiatif masyarakat Teluk Pandan dalam melestarikan budaya Bugis, dan melibatkan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam memeriahkan acara tersebut.

“Partisipasi pelaku UMKM dalam Bugis Vaganza 2023 menunjukkan bahwa acara ini memiliki dampak positif yang luas bagi seluruh lapisan masyarakat. Kami yakin bahwa upaya mempromosikan dan melestarikan budaya Bugis melalui kegiatan seperti ini memiliki potensi besar untuk memperkuat ikatan sosial dan memajukan potensi ekonomi lokal,” terang Wakil Ketua I DPRD Kutim.

Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, termasuk sektor UMKM, Bugis Vaganza 2023 di Teluk Pandan dianggap tidak hanya sebagai acara hiburan semata, melainkan juga sebagai wujud nyata upaya kolektif dalam menjaga keberagaman budaya Indonesia. Asti Mazar berharap bahwa keberlanjutan acara ini akan memberikan kontribusi positif yang lebih besar bagi pembangunan dan pemertahanan budaya di Kutai Timur. (Adv)