Berita

Anggota Dewan Ini akan Perjuangkan Aspirasi di Bidang Pendidikan, Kesehatan, dan Perempuan di Sisa Masa Jabatan

446
×

Anggota Dewan Ini akan Perjuangkan Aspirasi di Bidang Pendidikan, Kesehatan, dan Perempuan di Sisa Masa Jabatan

Sebarkan artikel ini

WARTAKUTIM.CO.ID, SANGATTA – Anggota Komisi D DPRD Kutai Timur, Hj. Syari Sudarmin, menegaskan komitmennya untuk terus memperjuangkan aspirasi masyarakat di sisa masa jabatannya yang tinggal tiga bulan lagi. Fokus utamanya adalah pada bidang pendidikan, kesehatan, dan perlindungan perempuan, yang menurutnya masih membutuhkan perhatian serius dan tindakan nyata dari pemerintah daerah.

Hj. Syari Sudarmin, yang menggantikan Masdari Kidang dari Partai Beringin Karya (Bekarya) di Dapil 2, serta Leni Angriani yang menggantikan Avansyah dari Bekarya di Dapil 4 pada 13 Februari 2024, menyoroti pentingnya sektor pendidikan sebagai pilar utama pembangunan sumber daya manusia di Kutai Timur. Menurutnya, masih terdapat banyak tantangan dalam menyediakan akses dan kualitas pendidikan, khususnya di daerah pedesaan yang terpencil.

“Kita masih menghadapi tantangan besar dalam menyediakan akses pendidikan yang merata dan berkualitas bagi seluruh masyarakat, terutama di daerah-daerah terpencil. Saya akan terus mendorong agar pemerintah memberikan perhatian lebih dalam hal ini,” ujarnya.

Selain pendidikan, Hj. Syari Sudarmin juga memberikan perhatian besar pada sektor kesehatan. Ia menekankan bahwa pelayanan kesehatan yang memadai merupakan hak dasar setiap warga. Oleh karena itu, ia bertekad untuk memastikan bahwa fasilitas kesehatan di Kutai Timur dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat.

“Saya akan memperjuangkan agar fasilitas kesehatan di Kutai Timur bisa lebih optimal, sehingga masyarakat tidak lagi kesulitan mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak. Ini sangat penting, terutama di masa pandemi seperti sekarang,” tambahnya.

Di bidang perlindungan perempuan, Hj. Syari Sudarmin menekankan pentingnya memperkuat kebijakan yang mendukung perlindungan perempuan dari berbagai bentuk kekerasan dan diskriminasi. Ia menyatakan bahwa pemberdayaan perempuan harus terus ditingkatkan agar mereka bisa berperan lebih aktif dalam pembangunan daerah.

“Perlindungan terhadap perempuan harus menjadi prioritas kita bersama. Saya akan mendorong agar regulasi-regulasi yang mendukung hal ini bisa dijalankan dengan efektif, sehingga perempuan di Kutai Timur dapat hidup dan bekerja dengan aman dan terhormat,” tegasnya. (adv)