Berita

Anggota DPRD Kutai Timur Soroti Kerusakan Jalan Poros Sangatta-Rantau Pulung

511
×

Anggota DPRD Kutai Timur Soroti Kerusakan Jalan Poros Sangatta-Rantau Pulung

Sebarkan artikel ini

SANGATTA – Anggota DPRD Kutai Timur dari Fraksi PDI-Perjuangan, Yusuf Silambi, menyoroti kondisi jalan Poros Sangatta-Rantau Pulung yang dinilai tidak memadai. Menurut Yusuf, jalan tersebut sering dibicarakan di media sosial, dengan banyak warga mengeluhkan kerusakannya.

“Jalan Poros Sangatta-Rantau Pulung sering menjadi topik perbincangan di media sosial. Masyarakat sering mengkritik kondisi jalan ini dan bertanya siapa yang bertanggung jawab atas kerusakannya,” kata Yusuf Silambi saat ditemui di ruang Fraksi PDI-Perjuangan sebelum mengikuti rapat paripurna, Senin, 13 Mei 2024.

Dalam beberapa diskusi online, banyak netizen yang menyindir perusahaan tambang batu bara, seperti PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan PT Abhitech Perkasa Energi (APE), serta truk pengangkut material seperti batu gunung dan pasir gunung, sebagai penyebab utama kerusakan jalan. Namun, Yusuf Silambi menegaskan bahwa kerusakan jalan tidak sepenuhnya disebabkan oleh PT KPC.

“Setelah menilai kondisi jalan tersebut, saya melihat bahwa ada dua permasalahan utama. Pertama, kerusakan memang terjadi, tetapi pemkab sudah melakukan pembangunan jalan ke arah sana. Selain itu, KPC juga telah memberikan perhatian dengan melakukan perbaikan. Namun, ada faktor lain yang turut mempengaruhi,” ujar Yusuf.

Yusuf Silambi menyebutkan bahwa kerusakan jalan Poros Sangatta-Rantau Pulung sebagian besar disebabkan oleh faktor alam dan struktur tanah yang sulit dihindari. “Pemerintah dan KPC telah melakukan banyak upaya, termasuk penggelontoran dana yang signifikan setiap tahun untuk memperbaiki longsor. Namun, longsor kembali terjadi karena faktor alam yang memang tidak bisa sepenuhnya dihindari,” tegasnya.

Ia juga menambahkan bahwa PT KPC telah berkomitmen untuk memperbaiki kondisi jalan dengan mengalokasikan ratusan miliar rupiah setiap tahunnya untuk menangani masalah longsor. Meskipun demikian, proses perbaikan ini sering kali tidak bertahan lama karena kondisi tanah yang rentan terhadap longsor.

Yusuf Silambi yang juga anggota Komisi C DPRD Kutai Timur bidang pembangunan, berharap agar masyarakat memahami kompleksitas masalah yang ada dan tidak hanya menyalahkan satu pihak saja. “Saya mengajak masyarakat untuk melihat masalah ini secara objektif. Perbaikan jalan memerlukan waktu dan usaha yang besar, terutama ketika menghadapi tantangan dari faktor alam. Kami berharap semua pihak, termasuk pemerintah dan perusahaan, terus bekerja sama untuk mengatasi permasalahan ini,” ujarnya.