WARTAKUTIM.CO.ID,SANGATTA – Anggota Komisi III DPRD Kutai Timur, Jimy, menyatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUPR) serta dinas Pemukiman Rakyat (Perkin) terkait lambatnya proses lelang proyek. Hingga pertengahan Mei 2024, proses lelang belum juga dimulai oleh kedua dinas tersebut, padahal waktu semakin terbatas dan pengerjaan di lapangan memerlukan waktu maksimal 180 hari.
“Kami selalu mempertanyakan dalam pertemuan dengan dinas terkait proyek lelang yang belum dimulai proses lelangnya. Kami juga selalu menegur dinas,” ujar Jimy saat ditemui awak media di Sekretariat DPRD Kutim.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa seharusnya proses lelang sudah dimulai. Namun, hingga pertengahan Mei 2024 belum juga ada proses lelang yang dilakukan oleh dinas. Padahal waktunya sudah mepet dan pengerjaan di lapangan tentunya membutuhkan waktu maksimal 180 hari.
“Waktu terus berjalan. Biasanya pekerjaan kontraktor ini membutuhkan paling lama 180 hari. Seharusnya pertengahan tahun sudah nampak kegiatan lelang itu. Namun hingga saat ini masih belum ada. Biasanya kegiatan butuh waktu 180 hari, itu kalau proyek besar,” jelasnya.
Saat melakukan koordinasi dengan dinas, dua dinas tersebut, yakni PUPR dan Perkin, menyatakan siap melaksanakan kegiatan tersebut meskipun agak lambat. Politisi asal Sangatta ini optimis dinas mampu menyelesaikan seluruh kegiatan tahun ini.
“Saat saya tanyakan kepada mereka (dinas), katanya mereka siap saja dengan waktu yang ada ini. Semoga saja segera dilakukan proses lelang dan pekerjaan di lapangan bisa tepat waktu. Kalau saya pribadi tentu optimis dengan apa yang dilakukan dinas,” pungkasnya. (*/adv)