Berita

Kari Palimbong Dorong Perbaikan Drainase dan Pengelolaan Sungai Sangatta untuk Cegah Banjir

576
×

Kari Palimbong Dorong Perbaikan Drainase dan Pengelolaan Sungai Sangatta untuk Cegah Banjir

Sebarkan artikel ini

SANGATTA – Anggota DPRD Kutai Timur, dari fraksi Golkar Kari Palimbong , menyoroti pentingnya pembenahan sistem drainase di Sangatta Utara untuk mengatasi masalah banjir yang kerap melanda kawasan tersebut. Ia menegaskan bahwa drainase yang baik dan terkoneksi secara menyeluruh menjadi kunci utama dalam mencegah genangan air saat hujan deras melanda.

“Drainase di Sangatta Utara harus terkoneksi dengan baik agar dapat mengalirkan air secara maksimal. Jika sistem ini tidak terintegrasi, banjir akan terus menjadi masalah yang berulang setiap tahun,” ungkap Ramadhani.

Selain itu, selain itu kari juga menekankan perlunya perhatian khusus terhadap pengelolaan Sungai Sangatta. Ia menyebut sungai ini memiliki peran penting dalam mendukung sistem drainase kota sekaligus menjadi sumber daya alam yang harus dilestarikan.

“Sungai Sangatta harus dikelola dengan baik, bukan hanya sebagai bagian dari solusi banjir, tetapi juga untuk menjaga ekosistemnya. Pendangkalan dan pencemaran sungai perlu segera diatasi,” lanjutnya.

Sebagai bagian dari upaya jangka panjang, Kari mengusulkan adanya kerja sama antara pemerintah daerah dan masyarakat untuk melakukan normalisasi sungai dan membersihkan sampah yang menyumbat aliran air. Langkah ini, menurutnya, tidak hanya akan mencegah banjir tetapi juga memperbaiki kualitas lingkungan sekitar.

Ia juga mendorong Pemkab Kutai Timur untuk mempercepat pelaksanaan proyek infrastruktur drainase yang sesuai dengan standar teknis. “Perencanaan dan pembangunan drainase yang berkualitas adalah investasi penting untuk mencegah kerugian akibat banjir di masa depan,” ujarnya.

Politisi PArtai Golkar Kutim ini berharap, dengan pembenahan drainase dan pengelolaan Sungai Sangatta yang lebih baik, masyarakat dapat menikmati lingkungan yang lebih aman dan nyaman tanpa ancaman banjir yang terus menghantui.

“Kami akan terus mengawal masalah ini agar bisa menjadi prioritas pembangunan daerah. Tidak ada alasan untuk menunda, karena dampaknya sangat besar bagi masyarakat,” tutupnya (adv)