SANGATTA – Anggota Komisi D DPRD Kutai Timur, Hj. Uci, S.E., kembali menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan nasib para Tenaga Kerja Kontrak Daerah (TK2D) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kutai Timur. Pernyataan tersebut disampaikan Hj. Uci, yang sebelumnya pernah menjadi pegawai honorer, dalam salah satu kegiatannya baru-baru ini.
Sebagai mantan tenaga honorer, Hj. Uci mengaku memahami secara langsung tantangan yang dihadapi oleh para TK2D, mulai dari kesejahteraan yang terbatas hingga ketidakpastian status kepegawaian. Ia juga menyebutkan bahwa banyak mantan rekan kerjanya yang kini menyampaikan aspirasi kepada dirinya terkait harapan untuk mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah daerah.
“Semoga dengan hadirnya saya di DPRD, saya bisa memperjuangkan nasib mereka. Saya juga berharap agar pegawai TK2D di Pemkab Kutim bisa diangkat menjadi PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja),” ungkap politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut.
Hj. Uci menjelaskan bahwa status TK2D sering kali menjadi masalah yang berlarut-larut, mengingat banyak dari mereka telah mengabdi selama bertahun-tahun namun belum mendapatkan kepastian mengenai masa depan karier mereka. Menurutnya, pengangkatan TK2D menjadi PPPK adalah salah satu solusi untuk memberikan jaminan kerja yang lebih baik sekaligus meningkatkan kesejahteraan mereka.
Selain itu, Hj. Uci juga mendorong pemerintah Kabupaten Kutai Timur untuk memperhatikan aspek pengelolaan tenaga kerja secara lebih adil dan transparan. Ia menilai bahwa regulasi dan sistem pengelolaan yang lebih baik diperlukan agar tenaga kerja kontrak dapat bekerja dengan optimal tanpa harus khawatir dengan masa depan mereka.
“Saya akan terus menyuarakan aspirasi mereka di DPRD, baik melalui pembahasan kebijakan maupun dialog dengan pihak eksekutif. Perjuangan ini adalah bentuk komitmen saya sebagai wakil rakyat yang ingin memastikan tidak ada tenaga kerja yang terabaikan,” tambahnya.
Hj. Uci juga mengapresiasi dedikasi para TK2D yang selama ini tetap menjalankan tugasnya dengan baik meskipun menghadapi berbagai keterbatasan. Ia berharap perjuangannya ini dapat membawa perubahan yang nyata bagi kesejahteraan tenaga kerja kontrak di Kutai Timur.
