SANGATTA – Forum Muda Berbudaya Kutai Timur (Kutim) resmi dibentuk melalui musyawarah yang digelar di Gedung Wanita, Ruang Rapat Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kutim, Sabtu (5/7). Forum ini diinisiasi oleh Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutim, Padliyansyah, sebagai upaya mendorong keterlibatan generasi muda dalam pelestarian seni dan budaya daerah.
Forum ini menjadi bagian dari aksi perubahan yang tengah dijalankan Padliyansyah sebagai peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA), namun menurutnya, gagasan ini sudah lama menjadi cita-cita pribadi.
“Alhamdulillah wa syukurillah pada hari ini sudah separuh dari cita-cita saya tercapai yaitu membentuk forum muda berbudaya,” kata Padliyansyah.
Ia mengaku tak menyangka antusiasme pemuda dan dukungan dari berbagai pihak begitu tinggi terhadap pembentukan forum ini. Menurutnya, ini menjadi momen yang tepat bagi generasi muda untuk mengambil peran lebih besar dalam pelestarian dan pengembangan budaya lokal.
“Mudah-mudahan dengan terbentuknya pemuda berbudaya ini seperti yang sedang sudah saya sampaikan, saatnya pemuda mengambil alih pelestarian pengembangan seni budaya di daerah kita, terutama budaya di Kabupaten Kutai Timur. Itu maksud dan tujuannya,” jelasnya.
Padliyansyah juga menegaskan bahwa forum ini akan terus dikembangkan agar dapat memberi dampak lebih luas. Ia membuka peluang untuk memperluas jangkauan forum hingga ke wilayah lain.
“Insyaallah kalau dalam hal melebarkan insyaallah juga akan kita usahakan. Mudah-mudahan ini menjadi penggerak dari minimal di Kalimantan Timur karena peserta PKA itu adalah dari Kalimantan Timur dan Kaltara,” ujarnya.
Meski diinisiasi olehnya, Padliyansyah menekankan bahwa forum ini tidak akan membebani anggaran pemerintah. Ia berkomitmen untuk melegalkan forum secara mandiri agar dapat berdiri sebagai lembaga resmi yang terbuka terhadap berbagai bentuk dukungan, termasuk dari pemerintah pusat.
“Walaupun lembaga ini saya lah inisiatornya, saya tidak akan membebani pemerintah. Tidak membebani bidang saya supaya lembaga ini bisa resmi berdiri supaya legal ke depannya dan peluang tadi yang seperti saya sampaikan, peluang untuk kegiatan dibantu oleh pusat ini terbuka,” katanya.
Untuk mendukung aktivitas forum, ia mengaku sudah menyiapkan tempat berkumpul meskipun masih dalam tahap penyelesaian.
“Sudah hampir satu minggu saya gunakan untuk memanggil teman-teman berdiskusi di sana, terutama anggota saya di dinas, karena di dinas itu saya membentuk tim sendiri untuk mensukseskan kegiatan saya ini,” jelasnya.
Dalam waktu dekat, Padliyansyah juga berencana menggandeng Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) dan UPT Pendidikan untuk memperluas gerakan forum ini hingga ke tingkat kecamatan.
“Setelah ini kita melakukan apa, apa, dan semua kita libatkan. Bahkan bukan di kecamatan, bukan di sini. Saya bilang di pembukaan, saya kan segera action ke kecamatan. Teman-teman di KNPI juga kemarin hasil audiensi saya sudah bersedia membantu juga,” tegasnya.
Ia berharap Forum Muda Berbudaya Kutim bisa segera dikenal luas dan menjadi motor penggerak pelestarian budaya yang digerakkan langsung oleh generasi muda. (des)