Berita

Pelajar SMAN 3 Samarinda Raih Emas di Ajang Internasional JDIE 2025 Jepang

895
×

Pelajar SMAN 3 Samarinda Raih Emas di Ajang Internasional JDIE 2025 Jepang

Sebarkan artikel ini

Tokyo – Pelajar Kalimantan Timur kembali menorehkan prestasi di kancah internasional. Tim pelajar dari SMAN 3 Samarinda berhasil meraih medali emas dalam ajang bergengsi Japan Design, Idea & Invention Expo (JDIE) 2025 yang digelar pada 5–6 Juli di Bellesalle Haneda Airport, Tokyo, Jepang.

Dalam kompetisi inovasi tingkat dunia yang diikuti lebih dari 20 negara tersebut, tim dari Samarinda memukau dewan juri dengan karya riset dan produk turunan berbasis tanaman herbal lokal Bangunbangun (Plectranthus amboinicus). Mereka mengembangkan lima karya utama, terdiri dari tiga produk inovatif: salep herbal, susu bubuk, dan aromaterapi, serta dua kajian ilmiah terkait aktivasi leukosit dan potensi antikanker daun Bangunbangun.

Riset ini dilakukan secara independen di Samarinda, dengan dukungan Laboratorium Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman, serta bimbingan dari Hotrizal Sinurat, S.Si, yang berperan penting dalam pendalaman aspek ilmiah, penyusunan presentasi, serta validasi data laboratorium.

Ketua tim menjelaskan, proses riset dimulai sejak awal tahun dan melibatkan banyak tahapan seperti formulasi produk, uji laboratorium, penulisan artikel ilmiah, desain poster, serta simulasi presentasi berstandar internasional. Tim juga menjalani sesi pelatihan nasional bersama mentor dan pembina sebelum keberangkatan ke Jepang. (JP)

Prestasi ini bukan kali pertama mereka tampil di level internasional. Sebagian anggota tim sebelumnya juga meraih Gold Award dalam ajang Malaysia Technology Expo (MTE) 2025 yang berlangsung di Kuala Lumpur.

Keberhasilan ini menegaskan bahwa pelajar Kalimantan Timur memiliki daya saing global dan mampu mengangkat kearifan lokal menjadi inovasi ilmiah yang diakui dunia. Tim berharap karya mereka dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya dalam mengembangkan tradisi lokal melalui pendekatan sains dan teknologi.

 

Adapun anggota tim pelajar ini terdiri dari:

Ahmad Fauzan Hermawan, Alif Lail Majid, Abyan Parikesit Syakrisyah, Byantara Arya Nadif, Fadel Faidlurahman, dan Zhafira Trisiana Putri—seluruhnya berdomisili di Kota Samarinda, Kalimantan Timur.