SANGATTA, 14 Oktober 2025 — Upaya memperkuat pengelolaan sampah berbasis masyarakat terus dilakukan di Kutai Timur. PT Ganda Alam Makmur (GAM) bersama Bank Sampah Induk (BSI) Joyo Sakti menggelar Workshop Tata Kelola Kelembagaan Bank Sampah dalam rangka pelaksanaan program GIAT MANIS (Gerakan Inisiatif Masyarakat Atasi Sampah).
Kegiatan berlangsung pada Senin malam (13/10/2025) di sekretariat BSI Joyo Sakti, Jalan Pinang Dalam, Sangatta.
Workshop tersebut diikuti oleh pengurus bank sampah, perwakilan lembaga sosial, tokoh masyarakat, dan tim CSR PT GAM. Forum ini menjadi wadah bagi peserta untuk berbagi pengalaman serta memperkuat sistem pengelolaan sampah, baik organik maupun anorganik, agar lebih terarah dan berkelanjutan.
Pengelola BSI Joyo Sakti, Bejo, mengapresiasi terselenggaranya kegiatan ini sebagai wujud kolaborasi nyata antara masyarakat dan dunia usaha dalam menjaga lingkungan.
“Kegiatan ini menjadi ruang bagi kita untuk saling belajar dan memperkuat kerja sama. Kehadiran rekan-rekan dari wilayah lain, seperti Sangkulirang, memberi semangat baru dalam pengelolaan sampah yang lebih profesional dan bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Bejo.
Dari pihak perusahaan, Dody Zakaria, S.H., perwakilan dari Community Relation Department CSR PT GAM, menyampaikan bahwa kegiatan tersebut merupakan bagian dari fokus tanggung jawab sosial perusahaan di bidang lingkungan.
“Program ini kami arahkan untuk memperkuat kapasitas masyarakat dalam pengelolaan sampah. Kami juga memiliki kegiatan serupa di Desa Benua Baru Ilir, Sangkulirang, sebagai proyek percontohan yang nantinya bisa diadaptasi di desa binaan lainnya,” jelasnya.
Menurut Dody, kegiatan semacam ini menjadi sarana pembelajaran bersama antara perusahaan dan masyarakat agar pengelolaan lingkungan berjalan lebih efisien dan memberi nilai ekonomi.
Melalui program GIAT MANIS, PT GAM dan BSI Joyo Sakti berupaya mendorong terbentuknya tata kelola bank sampah yang transparan, akuntabel, serta mampu meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan limbah rumah tangga.
Kegiatan diakhiri dengan foto bersama peserta sebagai simbol komitmen terhadap lingkungan yang bersih dan berkelanjutan di Sangatta dan sekitarnya.