SANGATTA — Acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar oleh Panitia Hari-Hari Besar Islam (PHBI) Kutai Timur yang berlangsung pada (25/1) Minggu pagi lalu, dihadiri oleh 3.000 ribuan lebih jamaah majelis ta’lim yang berkumpul sejak pagi hari. Jamaah yang rata-rata adalah kaum perempuan tersebut rela berhimpit-himpitan demi mengikuti rangkaian acara yang sejak jauh-jauh hari disiapkan oleh panitia.
Dalam kesempatan ini Ustadz Robi Arasyid menjadi penceramah yang diundang oleh pihak PHBI Kutim untuk memberikan tausiah kepada para jamaah. Ditengah terik matahari yang begitu menyengat, semangat jamaah tidak luntur untuk terus mendengarkan utadz yang merupakan seorang mualaf dan asli putra dayak Kalimantan ini. Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua PHBI Kutim Mugeni, Camat Kongbeng Furkani, serta beberapa tokoh masyarakat setempat.
Ketua PHBI dalam sambutannya menekankan bagaimana peringatan Maulid menjadi momentum pencerahan kepada seluruh umat islam di Kongbeng. Karena dengan dasar inilah seluruh umat nabi dapat menjadi manusia yang benar-benar berperan aktif dalam pembangunan maupun pembentukkan akhlak untuk menjadikan agama islam bukan saja sebagai pembawa kedamaian akan tetapi menjadi berkah bagi seluruh alam semesta.
“Kami berterimakasih sekali atas kedatangan seluruh jamaah majelis ta’lim yang memenuhi seluruh halaman Masjid Jami’ Al-Ittikhad di Desa Margamulia. Karena sudah menjadi kewajiban pihak PHBI untuk menggelar kegiatan yang berkaitan peningkatan keimanan dan ketaqwaan umat islam di Kutim. Untuk kegiatan hari-hari besar islam, bukan saja digelar di Kongbeng semata. Akan tetapi digelar di beberapa kecamatan baik yang ada di pedalaman maupun pesisir Kutim, selain itu tidak saja menghadirkan alim ulama dari Ibukota akan tetapi juga menghadirkan alim ulama dari Kaltim. Hal ini agar berdampak pada keselarasan dan untuk memenuhi keinginan warga yang haus akan tausiah maupun amalan-amalan dari para da’i,” terang Mugeni dihadapan ribuan jamaah.
Ustadz Robi Arasyid yang berperwakan kecil dan berkulit putih ini mengetuk hati para jamaah, dengan menekankan arti penting dari bulan Rabiul Awal. Dimana umat Islam harus senantiasa mengisinya dengan memperingati hari kelahiran (maulid) Nabi Muhammad SAW. Muhammad merupakan nama Nabi Agung yang telah menyelamatkan dan menyempurnakan agama-agama yang pernah disampaikan para nabi sebelumnya dalam satu agama yang dikemas dengan nama islam untuk dijadikan satu-satunya agama yang diterima dan diridhai Allah swt.
“Muhammad artinya orang yang dipuji. Nama ini benar-benar telah menjadi nyata dan terukir dalam sejarah. Dan Allah swt mengakui dan mengumumkan kepada dunia dengan firman-Nya, Dan sesungguhnya engkau benar-benar memiliki Akhlak yang agung. Inilah dasar utama saya secara pribadi kemudian terbuka pemikiran dan kesadaran untuk kemudian memeluk islam, serta menjadikan jalan hidup saya untuk terus berdakwah untuk memuliakan agama,” terang Robi sembari mengajak jamaah berdoa dan bershalawat.
Usai sholat dzuhur berjamaah, ribuan jamaah yang hadir menyantap jamuan nasi dengan menu daging ayam bistik yang telah disediakan oleh pihak panitia. Hal ini tentu menambah keakraban dan keriangan tamu undangan, serta anak-anak yang turut menikmati berkah dari acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Minggu terik yang tidak menyurutkan semangat ukhuwah dan syiar agama yang berdasar pada kecintaan umat sang revolusioner serta nabi akhir jaman. (hms3)