Wartakutim.com || Sangatta ; Mantan Ketua harian Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI) Kutai Timur remba, setelah berkordinasi dari KONI Kutai Timur dipertengahan tahun 2012 lalu, akhirnya dapat dilakukan pengantian ketua umum PSTI Kutim yang ditinggalkan Baharudin yang wafat pada pertengahan tahun 2012 silam.
“Sejak di tinggalkan Alm Baharudin sekitar pertengahan tahun 2012, saya berinisiatif untuk membentuk kepengurusan demi keberlangsungan dan kemajuan PSTI Kutim” Ujar Remba Saat dihubungi media ini.
Rembah menambahkan, pihaknya sudah mendapatkan mandat dari PSTI Provinsi untuk pembentukan pengurus baru di Kutim, yang telah lama vakum semenjak di tinggalkan alm Baharudin.
“Saya diperintahkan dari pengurus provinsi untuk menahkodai PSTI kutim masa bakti 2012-2016” katanya.
Selain mendapatkan mandat sebagai ketua PSTI Kutim, Remba berikeinginan akan segera membentuk pengurus di kecamatan diantaranya kecamatan Teluk, Sandaran, Sangkulirang, Bengalon, Sangatta Utara dan Sangatta selatan
“Pengurus kecamatan yang sudah rampung yakni pengurus kecamatan Sangatta Selatan. Selanjutkan akan segera kami bentuk lagi pengurus tingkat kecamatan lainnya” Jelasnya.
Tujuan dari pembentukan Pengurus Kecamatan adalah untuk mempermudahkan dalam memantau atlet yang memiliki bakat dikecamatan, untuk nantinya dapat dibina menjadi altet yang profesional.
“Kedepannya atlet takraw harus dikurangi menggunakan atlet dari luar KUTIM karena kutim memiliki banyak potensi SDM yang mumpuni, kalau mereka dibina dengan baik akan melahirkan altet yang bagus” Kata Remba.
Sementara itu, Ketua harian yang baru Rahmat mengatakan, setiap tahun kutim selalu mengambil atlet takraw dari luar jika mengikuti turnamen atau kejuaraan antar kabupaten maupun provinsi.
“Ketergantungan terhadap atlet dari luar harus dikurangi. Salah satu cara dengan menggulirkan turnamen secara regular setiap tahunnya baik di Sangatta maupun di kecamatan kecamatan atau desa”. Ujar Rahman.
Rahman berharap pemerintah daerah (Pemkab) mau peduli terhadap sepak Takraw di kutim dangan menggelar turnamen atau kompetpisi setiap tahunnya agar sepak takraw bergairan lagi dan menghasilkan atlit yang berprestasi untuk mengharumkan nama kutim.
“Saya berharap Pemkab mau peduli dengan olah raga ini (Sepak Takraw) miniman pemkab bisa membangun lapangan takraw, karena selama 10 tahun lebih PSTI Kutim berdiri, hingga saat ini belum memiliki lapangan untuk latihan”, harapnya.