Sangatta,Wartakutim.com – Perayaan Natal tahun 2015 di lingkungan gereja Katolik Santa Theresia Sangatta, sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Kali ini Natal disemarakkan dengan berbagai kegiatan lomba, panggung hiburan dan aksi tukar kado Natal yang melibatkan anak-anak.
Lomba-lomba itu antara lain, lomba menghias pohon Natal berbahan daur ulang, lomba menari, lomba masmur, lomba tata tertib dan berbagai lomba lainnya. Rangkaian lomba-lomba itu digelar, selama masa persiapan Natal sampai perayaan akhir tahun 2015 mendatang. Semua lomba-lomba itu dipusatkan di Gereja Katolik Santa Theresia, Jalan Bukit Batubara, Sangatta.
Salah satu lomba yang cukup unik adalah lomba menghias pohon Natal berbahan daur ulang. Pada kesempatan itu, pohon Natal yang paling unik, dihasilkan oleh peserta dari PT Triwisna, berupa rangkaian pohon Natal dari botol aqua. Pohon Natal itu selanjutnya dipajang sebagai pohon Natal utama selama berlangsungnya Misa Natal di gereja Katolik Center, Sangatta.
Simon Winata dari Triwisna mengatakan, pohon Natal itu menggunakan seribu lebih botol aqua, menjulang sampai 20 tingkat rangkaian botol. “Kami membuat pohon natal ini dari seribu lebih botol aqua, sementara levelnya ada 20 tingkat,” kata Simon.
Simon lebih lanjut mengatakan, selain membuat pohon Natal dari botol bekas, Triwisna juga membuat kandang Natal bernuansa kandang Betlehem, tempat Yesus dilahirkan 2015 tahun silam. Kandang itu dibuat di samping gereja Katolik Santa Theresia, Sangatta. Kandang ini dijadikan tempat penukaran kado Natal bagi anak-anak, yang merupakan salah satu tradisi perayaan Natal.
Pada tahun 2015 ini, Natal mengambil tema keluarga, yakni Hidup Bersama Sebagai Keluarga Allah. Tema ini dikutip dari Kitab Kejadian bab 9, ayat 16, sekaligus merupakan tema Natal seluruh dunia.
Sementara itu, Misa perayaan Natal dipimpin oleh Pastor Yohanes Marharsono dan Pastor Agustinus. Kedua pastor itu menekankan pentingnya sikap saling menerima satu sama lain dalam hidup berkeluarga. Dalam hal ini, sebagai keluarga Allah, orang Kristiani harus menerima satu sama lain tanpa syarat.
“Suami harus menerima istrinya meskin pun istrinya sekarang gembrot. Istri harus menerima suaminya meskipun sang suami bau. Anak-anak harus menerima orangtuanya meskin pun keduanya cerewet,” kata pator Agustinus yang memimpin Misa Natal, Jumat (25/12).
Ketua Dewan Paroki Poltak Sinaga mengatakan, secara umum perayaan Natal kali ini berjalan aman dan tertib. Menurut Poltak, semua itu dicapai dari kerjasama semua umat Kristiani, aparat keamanan, Pemkab Kutai Timur dan semua pihak yang berkaitan dengan perayaan Natal. Untuk itu Poltak menyampaikan terima kasih, terutama kepada semua donatur dan semua pihak yang telah membantu kelancaran perayaan Natal tahun 2015 ini.(*)