Sangatta – Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas Anak) Arist Merdeka Sirait menyebutkan, banyak sekali anak-anak Indonesia mengalami stress sosial dan frustrasi.
“Saya katakan anak Indonesia banyak stress dan frustasi secara sosial, itu karena orang dewasa tidak memberikan jaminan perlindungan kepada mereka,” katanya di Sangatta, Kutai Timur, Rabu (13/4).
Saat berbincang dengan sejemlah awak media, pria kelahiran Pematang Siantar 17 Agustus 1960 ini mengatakan, anak Indonesia yang mengalami stress sosial dimanfaatkan para cukong narkoba untuk masuk.
Cukong-cukong narkoba itu, katanya, tidak mwengonsumsi narkoba, karena mereka tahu narkoba itu berbahaya. Sama dengan cukong rokok, mereka tidak merokok karena tahu rokok berbahaya.
“Jadi kenapa narkoba sampai ke desa-desa, itu karena para cukongdan pengedar narkoba itu memanfaatkan ketergantungan anak-anak yang sedang dalam situasi frustrasi sosial,” kata Arist.
Untuk mengatasi dan memutus mata rantai terhadap ketergantungan anak dan situasi stress anak, maka orang tua harus menggunakan rumah sebagai tempat yang nyaman dan aman.
“Jangan sampai rumah menjadi tidak bersahabat bagi anak. Kalau rumah bersahabat, maka anak-anak tidak akan ke luar rumah, mereka akan senang berada di rumah, sehingga mereka tidak akan berkenalan dengan narkoba,” katanya. (as/yss)