WARTAKUTIM.com, Sangatta Selatan – Kepala desa Sangatta Selatan,Kecamatan Sangatta Selatan Kutai Timur Sjaim,, menyoroti sejumlah galian Pipa Instalasi Perusahaan Air Minun Daerah (PDAM) yang berada di wilayah tersebut. Pasalnya, beberapa bekas galian pipa PDAM amblas dan tak kunjung diperbaikan.
Menurut Sjaim,beberapa titik jalan juga dipotong untuk menghubungkan jaringan pipa , hal ini menganggu penguna jalan yang melintasinya. Utamanya jalan didepan kantor desa Dan Kantor polisi Sangatta Selatan .
”Banyak jalan aspal yang digali untuk dilewati pipa PDAM. Disini Saya bukan mencari kesalahan, tetapi kami mau mencari solusi, siapa yang bertanggungjawab ini,”ungkapnua.
Meskipun Kata Ia, bekas galian tersebut sudah ditutup dengan menggunakan semen. Namun, tetap saja amblas dan ini sangat mengganggu pengguna jalan khususnya pengguna kendaraan roda dua melintasi jalan tersebut.
“Saya sebagai kepala desa disini (Sangatta Selatan) akan mengundang pimpinan PDAM Cabang Sangatta Selatan, karena terkait instalasi yang banyak melalui jalan umum. Ini otomatis terganggu,”tegasnya.
Sementara itu, dihubungi secara terpisah, Kepala Unit PDAM Sangatta Selatan, Nurhadi menyikapi sorotan yang di lontarkan kepala desa Sangatta Selatan.
Dia mengatakan, akan bertanggungjawab dan memperbaiki jalan yang amblas akibat adanya galian pipa dari PDAM.“Kami akan bertanggungjawab dalam hal ini. Target kita tahun ini. Ada beberapa titik tertentu di daerah Sangatta Selatan, akan kita reloksikan dan perbaiki akibat dampak pekerjaan yang ada,”katanya.
Menurutnya, lambatnya di lakukan perbaikan jalan yang amblas, karena akibat di wilayah tersebut sering terjadi banjir, sehingga sulit untuk di perbaiki. Ia kembali menegaskan akan segera memperbaikinya agar tidak menganggu pengguna jalan.
Lebih jauh dia menambahkan, Pekerjaan pipa instalasi PDAM tersebut dikerjakan oleh pihak ketiga yakni pihak Kontraktor. “Semua pekerjaan itu kita berikan sama pihak ketiga. Namun itu diawasi langsung oleh PDAM. Otomatis, dan saat selesai digali sudah dilakukan penimbunan, tapi karena berbagai faktor misalnya banjir bisa menyebabkan amblas,”pangkasnya (WAL)
