WARTAKUTIM.com, SANGATTA — Pemkab Kutim kembali menargetkan pemecahan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI), yakni dengan bakar jagung sepanjang 3 kilometer. Rekor tersebut dilakukan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Kutai Timur ke 17.
Asisten Bidang Kesra Pemkab Kutim Drs. H Mugeni, mengatakan acara tersebut akan dilaksanakan usai upacara HUT Kutim pada 12 Oktober 2016. Namun, kemungkinan tempat pelaksanaan akan mengalami perubahan.
Mugeni yang juga sebagai ketua panitia pelaksana, menjelaskan, mulanya kegiatan tersebut akan dilaksanakan di wilayah kenyamukan Sangatta, tetapi, setelah meninjau lokasi yang lebih banyak dikunjungi warga, panitia memutuskan pelaksanaan bakar jagung tersebut akan mengambil lokasi di Polder Jalan Dayung Sangatta.
“Mungkin pelaksanaan tidak di kenyamukan, tim aku telah bekerja untuk meninjau polder. Ada kemungkinan kita adakan di polder, karena untuk memecahkan rekor Muri harus jagung yang dibakar nanti harus habis habis dimakan oleh masyarakat,”katanya.
Selain itu lanjut Mugeni, dipilihnya polder sebagai tempat pelaksanaan di karenakan tempat tersebut sangat mudah dijangkau warga sehingga mereka dapat partisipasi dan menyaksikan pemecahan rekor Muri.”Kalau di polder itu kita bisa bersatu dan semua masyarakat dapat menyaksikan,”katanya.
Lebih lanjut dia menyebutkan, panitia telah menyiapkan sebanyak 45 ribu tongkol jagung yang didatang dari beberapa kecamatan di Kutim diantaranya, kecamatan Sangatta Selatan, Sangatta Utara, Teluk Pandan dan kecamatan Rantau Pulung.
Dia menambahkan, pihak muri yang akan hadir dikutim adalah Jaya Suprana yang merupakan pendiri sekaligus CEO muri. Mugeni berharap, rekor MURI ini bisa tercapai dan menjadi kado ulang tahun Kabupaten Kutai Timur yang yang ke 17.
Seperti di ketahui, awalnya pemkab Kutim akan memecahkan rekor Muri dengan bakar ikan sepanjang 17 kilometer dan pengelolaan 250 jenis pangan dengan menggunakan singkong gajah, Namun, hal itu batal dilaksanakan dan digantikan dengan bakar jagung sepanjang 3 km. (wal)
