SANGATTA. Ribuan warga masyarakat Toraja, khususnya warga Jemaat Gereja Prima Sangatta, menghadiri syukuran tahunan, Minggu (9/10) lalu. Syukuran ini juga dikaitkan dengan pengadaan lahan dan bangunan baru, untuk pastori II, karena itu syukuran tahun ini tampak lebih meriah dibanding tahun-tahun sebelumnya. Bahkan dalam kesempatan ini, selain warga jemaat, juga hadir undangan, termasuk beberapa anggota DPRD Kutim seperti Piter Palinggi dan David Rante, staff ahli bupati Marten Luter, dan puluhan undangan lainnya .
Syukuran yang berlangsung di halaman pastori II, Jalan Pongtiku, yang dikemas dalam ibadah hari Minggu itu, menampilkan berbagai kesenian khas Toraja, yang selama ini telah menjadi objek wisata di Toraja sendiri, dan telah menjadi daya tarik wisata dari mancanegara, untuk datang ke Toraja, yang terkenal dengan nilai seninya.
Beberapa kesenian yang ditampilkan antara lain paduan suara, tarian khas Toraja, dan suling bambo, yang dimainkan puluhan pemain music, membuat warga yang hadir, terutama warga suku Toraja yang lahir dan besar di Sangatta, yang hadir dalam kesempatan ini, terpukau. Selain menampilkan kesenian, dalam kesempatan ini juga diadakan lomba hiasan pondokan, termasuk pameran hasil pertanian warga Toraja di Sangatta, selama tahun ini, mulai dari ubi, pisang dan segala hasil kebun, terutama sayur-mayur. Dan yang paling menarik, adanya ubi kayu, yang mencapai puluhan kg, sebagai bukti jika lahan pertanian Kutim sangat subur, sehingga cocok untuk bertani.
Dalam ibadah yang berlangsung mulai pukul 09.00 Wita itu, Pdt Obet Langden STH, mengutip Kitab Mazmur 136, yang menyatakan, bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Dia Baik, bahwasaNya untuk selama-lamanya kasi setiaNya.
“Kita sebagai warga Jemaat, saat ini mengadakan syukur tahunan, selain karena hasil tahunan, kita juga bersyukur karena tahun ini secara gotong royong, atau partisipasi mampu membeli, atau membangun Pastori II. Ini sebagai wujud penyertaan Tuhan, yang kita syukuri,” katanya. (ima)